MATARAM – Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mendukung penuh program kampung kreasi yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram). Program tersebut dinilai dapat membantu pemerintah mengenalkan industrialisasi kepada masyarakat. “BEM memang harus melakukan gerakan yang langsung dirasakan masyarakat. Aktivis kampus punya peran lain yang bisa dilakukan,” katanya saat menerima audiensi perwakilan BEM Unram di Pendopo Gubernur, kemarin. Gubernur juga memberikan stimulan untuk kegiatan mahasiswa tersebut. Katanya, Kampung Kreasi sendiri telah dilaksanakan sejak Agustus lalu di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Lombok Barat dan akan berakhir November mendatang. Ditegaskan gubernur, hasil bumi berupa pisang yang menjadi ikon Desa Pakuan menggugah BEM Unram melakukan pendampingan industri pengolahan pisang yang selama ini dijual langsung. Petani pisang biasanya menjual pisang seharga Rp 50 ribu yang jika diolah dan dikemas menjadi produk lain akan bernilai ekonomis lebih. “Selama tiga bulan selain pendampingan untuk pengolahan, ada pula pameran hasil produksi olahan yang sudah dipelajari dari pengemasan sampai penjualan,” beber perwakilan BEM Unram, Khairul Muamalah. Dengan tema ekonomi kreatif dan pendidikan, Kampung Kreasi BEM Unram juga memiliki program literasi dan buta aksara, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan memanfaatkan bank sampah di masing-masing sekolah juga sosialisasi pencegahan pernikahan dini. (rif/rls/red)
Post Views : 443