IST/RADARMANDALIKA.ID UKUR: Seorang petugas puskesmas sedang mengukur tinggi seorang anak, belum lama ini.

PRAYA – Kasus stunting nampaknya menjadi kasus cukup serius di Kabupaten Lombok Tengah. Sampai dengan detik ini, kasus stunting tembus di angka 20.509 kasus yang menimpa balita.

Data rekap stunting terakhir Dinas Kesehatan Lombok Tengah di 28 Puskesmas (PKM) mencatat. PKM Penujak dari jumlah balita 2.911 yang tercatat stunting 973 orang balita, kemudian Mangkung dari jumlah balita 2.698 tercatat stunting 928, Batu Beduk dengan jumlah balita 1.375 tercatat stunting 325 balita. Sementara Darek dengan jumlah balita 2.291 dengan kasus stunting 645, Batu Jangkih dengan balita 1.437 tercatat stunting sebanyak 137, Sengkol jumlah balita 3.756 yang tercatat stunting sekitar 404,
Sementara, Puskesmas Kuta dengan jumlah balita 3574 tercatat stunting sebanyak 528. Lanjut Teruwai jumlah balita 2.322 dengan kasus stunting 394 balita, Mujur dengan jumlah balita 2.952 kasus stunting 489, Ganti jumlah balita 2.973 kasus stunting 618 orang balita, Janapria dengan jumlah balita 3.597 dan tercatat stunting sekitar 1.424, Langko dengan jumlah balita 2.326 tercatat kasus stunting sekitar 369 balita, Kopang jumlah balita 2.351 dengan kasus stunting sebanyak 584 balita.

Dilanjutkan di PKM Muncan dengan jumlah balita 3.060 tercatat stunting sekitar 1.104 balita, kemudian Wajageseng dengan total balita 1.576 tercatat 444 stunting, Kota Praya dengan jumlah 6.251 balita dengan 1.340 kasus stunting, Aikmual dengan jumlah balita 5.187 dan 337 stunting, kemudia Pengadang balita 3.175 jumlah stunting mencapai 910 balita, Batunyala dengan jumlah balita 3.408 dengan kasus stunting hingga 1.136 balita.

Sementara, PKM Ubung dengan jumlah balita 3.994 terhitung 1.231 balita stunting, kemudian Bonjeruk dengan total balita 2.644 dengan 637 stunting, Puyung dengan jumlah balita 1.955 dan stunting 534 balita, Pringgarata dengan balita 3588 orang dan stunting sekitar 205 orang balita.

PKM Bagu dengan balita sejumlah 3.305 dengan jumlah stunting sekitar 950 balita, Mantang total balita sekitar 4.226 dengan kasus stunting sekitar 1.120, Aik Darek balita 4.348 dengan kasus stunting 1.277 balita. Lanjut PKM Teratak dengan jumlah balita 3.664 sekitar 802 balita stunting, PKM Tanak Beak dengan balita sekitar 2.201 dengan kasus stunting sekitar 624 balita.
Dari data yang diperoleh, total balita di Lombok Tengah 87.145 dan yang dinyatakan stunting 20.509 dengan presentasi sekitar 23,53 persen data rekap terakhir per bulan Februari 2021. Dimana data upgrade stunting dikeluarkan dalam kurun waktu dua kali dalam setahun yakni, Februari dan Agustus.
“Sebagai dasar analisa, penanganan bukan hanya satu jenis saja namun secara spesifik kaitan Dinas Kesehatan tetap berkoordinasi dengan dinas lainnya dengan bidang yang berbeda,” ungkap Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Kusriadi.
“Penanganan ini bukan hanya persoalan gizi namun juga kaitan kebersihan dan penataan lingkungan,” sebut dia.

Adapun yang dapat dilakukan yakni, dinas menyebutkan Gerakan seribu hari pertama kehidupan, dimana sejak hamil sampai dengan 2 tahun usia anak. Program terbaik penanganan dimana balita yang normal dan bermasalah, dan apakah kurang gizi, anemia dan dilakukan penanganan tepat dengan diberikan catatan kecil untuk dikawal dan diedukasi.
“Kami berharap dari lainnya baik kadus, kades dan tokoh agama dapat berperan aktif,” harapnya.

Sederhananya, dia menjabarkan saat balita lahir saat diukur menggunakan timbangan dan alat pengukur badan berat harus di atas 2,5 kilogram, dan tinggi jangan sampai di bawah 48 centimeter.
“Ini yang perlu diperhatikan,” tegas dia. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 432

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *