MATARAM – Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua PBNU, Khofifah Indar Parawangsa mendorong Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB segera membentuk halal center. Jika memungkinkan halal center itu dapat disegerakan.
“Halal center ini trend dunianya luar biasa. Nah kalau kita akan mendirikan halal center, maka harus ada auditor, harus ada penyedia, harus ada pendampingan. Itu yang sekarang sebetulnya sedang dilakukan percepatan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH),” tegas Khofifah usai memberikan studium general di UNU NTB, Rabu kemarin.
Khofifah mengatakan secara nasional pendampingan disiapkan sampai 100 ribu orang. Hal ini sebagai peluang yang harus dimaksimalkan.
“Saya berharap bisa dimaksimalkan oleh Universitas NU NTB yang ada di Mataram ini penyiapan halal center,” katanya.
Mantan Mensos RI itu mengatakan,
jika LPH sudah ada maka membantu melakukan sertifikasi terutama makanan dan minuman (Mamin). Tahun ini saja BPJPH menargetkan ada 10 juta item produk yang disertifikasi kehalalannya.
“Dari 10 juta memang kalau Jawa Timur ada satu setengah juta yang ditarget untuk bisa dilakukan sertifikasi kehalalannya di tahun ini. Nanti mungkin di NTB berapa, masing-masing kan sesuai dengan jumlah penduduknya, UKM nya, produknya yang akan dilakukan identifikasi oleh BPJPH,” terangnya.
Khofifah berharap kepada Kanwil Kemenag, karena memang satgas nya itu ada di masing-masing Kemenag. Sehingga terjadi proses percepatan untuk identifikasi produk halal.
Sementara, Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah mengaku merasa beruntung Khofifah bisa meluangkan waktu di Universitas Nahdlatul Ulama NTB.
“Saya merasa beruntung ibu (red, Gubernur Jatim) berkenan dalam kunjungan yang singkat memberikan waktu untuk UNU,” katanya.
“Itu makanya, saya melihat juga beliau kan (red, khofifah) tidak saja ide tetapi juga sudah lama mengikhtiarkan untuk pusat halal,” sambung dia.(jho/rif/rls)