IST/RADAR MANDALIKA TAMPIL: Dua pepadu sedang melakukan presean di Pantai Tawun Sekotong, Jumat (15/7).

Gandeng Sanggar Seni Gelar Pentas Seni Sasak Setiap Jumat Sore

 

 

 

Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) terus berupaya menghidupkan seni asli sasak. Melalui Pentas Seni Sasak setiap Jumat yang digelar masyatakat bisa menyaksikan kebudayaan asli daerah itu.

 

WINDY DHARMA-LOMBOK BARAT

 

ANGIN sepoi berhembus di Pantai Tawun Sekotong, Jumat (15/7) sore hari itu. Musik tradisional gendang beleq sasak terdenger dari sejumlah orang bersapuk. Dua penari berlengak lengok di atas pasir putih pantai itu. Kipas di tangan menambah indahnya irama gerak tubuh penari itu. Tari gandung masyarakat sasak menyebutnya. Warga sekita ramai datang menyaksikan. Diantara kerumunan warga itu, pria dan wanita berkulit putih berambut pirang memainkan kameranya. Bahkan rasa penasaran mengajaknya ikut menari bersama penari.

Selepas itu peresean digelar dilokasi yang sama. Para pepadu sebutan untuk petarung mulai mengayunkan rotan ke lawanya. Peresai ditangan kiri selalu menahan agar tak melukai tubuh. Tepuk tangan meriah mengiringi atraksi itu.

Pertunjukan budaya itu merapakan agenda rutin yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar setiap Jumat sore. Pegelaran Seni Sasak, begitulan pihak dinas memberikan nama kegiatan itu. Kegiatan ini sudah ketiga kalinya digelar di dua tempat. Pertama dan kedua digelar di Taman Kota Gerung dan yang ketika di Pantai Tawun Sekotong. Seperti pada pelaksanaan sebelumnya, Sanggar seni lokal dilibatkan untuk atraksi. Pada pelaksanaan di sekotong tu Sanggar Terune Jaye  mampu memberikan hiburan bagi masyarakat sekitar dan wisatawan yang kebetulan sedang berada di sekitar Pantai Tawun.

 

Ketua Sanggar Terune Jaye, Mariadi Basri mengapresiasi langkah Dispar Lobar. Terlebih dengan dipilihnya tempat wisata seperti lokasi pertunjukan dinilai sangatlah bagus bagi promosi desa wisata yang ada di Lombok Barat.

“Kita kan sedang marak mempromosikan desa wisata. Kalau bisa kita touring ke desa-desa wisata lainnya dan gelar kegiatan ini,” ujarnya.

“Kalau memungkinkan juga kita undang semua sanggar untuk kumpul dan bisa dijadwalkan untuk pentas di lokasi lainnya. Karena ini juga bisa jadi promosi bagi sanggar-sanggar yang tampil,” lanjut Mariadi.

 

Selain Mariadi, Ketua Pokdarwis Sekotong Barat M Yani Aji Sujana juga memberikan apresiasi bagi kegiatan ini. Menurut pria yang akrab disapa Yon ini, kegiatan semacam ini bisa menjadi atraksi ekstra bagi wisatawan yang ada di Sekotong.

“Sekarang tamu sudah mulai banyak datang. Dengan adanya kegiatan seperti ini tentu memberikan nilai tambah di mata wisatawan bagi tempat wisata seperti Tawun,” tuturnya singkat.

Sebelumnya Dispar Lobar juga pernah mengandeng Sanggar Budaya Lombok di bawah binaan seniman Desa Sesela. Atraksi wayang sasak dalang cilik dan presean pepadu cilik ditampilkan. Atraksi yang digelar sore hari di sisi utara Taman Kota itu sontak menarik perhatian warga.

Pembina Sanggar Budaya Lombok Seniman Desa Sesela Gunungsari  Suhaemi atau Ki Dalang Emi mengaku kegiatan itu spontan digelar. Menurutnya penampilan anak asuhnya bentuk upaya membangkitkan kembali antusias masyarakat terhadap seni dan budaya di Lombok.

“Setelah beberapa tahun pandemi ini, kita mau lihat antusias masyarakat dan pepadu ini seperti apa. Ternyata Taman Kota ini masih bisa menjanjikan bagi seniman untuk mengembangkan bakat seninya di sini,” ungkap Emi.

Ia tidak menyangka, pentas yang hanya direncanakan waktu sangat singkat ini mampu menyedot banyak perhatian masyarakat. Harapan bisa tampil reguler pun terbesit para seniman itu karena melihat antusias masyarakat.

” Tadi walaupun tidak pernah kita siarkan ternyata pengunjungnya ramai sekali,” akunya senang.

Emi kemudian berharap event ini bisa menjadi momen untuk mengembangkan dan mengangkat kesenian dan kebudayaan di Lobar.

“Kita usahakan setiap minggu kita adakan, bila memungkinkan lokasinya kita jadwalkan bisa di destinasi-destinasi wisata yang ada di Lombok Barat,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Dispar Lobar, Hj Marlina.

Menurut wanita berjilbab itu, kegiatan itu akan rutin digelar kedepan setiap jumat dibeberapa lokasi di Kecamatan lainnya.

Terpisah, Kepala Dispar Lobar, HM Fajar Taufik mengaku akan kengembalikan geliat pariwisata di Lobar. Salah satunya dengan mengandeng pelaku seni dan budaya di Lobar untuk tampil disejumlah lokasi seni budaya. Seperti Gerung-Kuripan di Taman Kota Gerung, Batulayar-Gunungsari di Pasar Seni Senggigi, Narmada-Lingsar di Gedung Seni dan Budaya Narmada, Sekotong -Lembar akan dicarikan lokasi.

“Jadi sangar seni yang berada di kawasan itu kita kasih ruang untuk tampil seminggu sekali,” terangnya.

Menurutnya pihaknya akan tetap mengelar kegiatan di pasar Seni Senggigi itu agar kawasan itu kembali hidup. Bahkan ia menyebutkan jika pelaksanaan Pentas Seni Sasak itu menjadi cikal bakal kedepanya akan digelar event Seni Budaya Lobar. (*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 705

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *