PRAYA – Pihak SDN Karang Jangkong Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata diduga memotong dana Program Indonesia Pintar (PIP). Kejanggalan ini pun dicium wali murid sejak tahun 2017 sampai 2022. Selama ini pihak sekolah dinilai tidak transparan.
Persoalan ini pun terkuak ke permukaan, wali murid memprotes pihak sekolah dan dilakukan mediasi. Ada 55 daftar nama siswa tahun 2022 penerima dana PIP.
Salah satu wali murid, Tamsir menilai pihak sekolah tidak transparansi kepada para orang tua siswa. Mereka tidak pernah diundang pihak sekolah.
“Ini tidak ada apa-apa,” katanya.
Ditambahkan wali murid lainnya, H. Saef mencium adanya kejanggalan dalam pengelolaan dana PIP. Bahkan tahun 2019, wali murid tidak diajak rapat.
“Kami kecewa ada dana Rp 450 ribu yang masuk rekening dan yang diberikan ke siswa Rp 100 ribu,” ungkapnya.
Selanjutnya, tahun 2020 malah anggaran Rp 1.125. 000 tapi sampai detik ini tidak pernah diterima. Namun apabila untuk pembelian fasilitas kebutuhan sekolah, harus diinformasikan kepada wali murid.
“Apa ada aturan yang bisa menyimpan dan memegang buku tabungan murid. Ini angka besar, bukan soal ikhlas dan bersabar. Maka ini tidak mungkin semua iklas. Dulu sempat dibicarakan namun sampai saat ini belum ada kejelasan,” tegasnya.
“Apapun yang akan dilaksanakan program sekolah maka kita diberikan informasi,” sambungnya.
Sementara yang menerima perwakilan wali murid, Plt Kepala SDN Karang Jangkung, Sahudi menerangkan sejak 13 Desember 2021 dia sebagai kepala sekolah pengganti yang meninggal dunia November 2021 lalu.
Sahudi mengaku dulu yang menjadi bendahara tidak dilibatkan, informasi hanya dikerjakan oleh kepala sekolah saja.
“Anggaran tahun ini dibelanjakan untuk beli 92 pack buku dan pakaian 62 set,” bebernya.
Dia menegaskan, tahun 2022 yang menerima dana PIP 55 orang dan ada daftar sekitar enam yang kosong.
Diterangkannya, anggaran tahun 2022 Rp 19 juta, dia mengklaim telah rapat dengan kepala dusun, penghulu, komite, dan perwakilan wali murid yang dengan kesepakatan dari bantuan tersebut membeli kostum olahraga.
“Kalau ada kostum dibelikan buku, peci dan jilbab. Itu sudah disepakati pada rapat waktu itu,” katanya.
“Untuk anggaran tahun ini sudah dibelanjakan dan dibagi langsung pada saat puasa, 17 April 2022 lalu dan tidak ada masalah,” sambungnya. (tim)