MATARAM – Ketua cabang olah raga TI Kota Mataram, Eddy Shopiaan mendesak KONI NTB menerbitkan surat resmi penundaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022.
“Saat dialog terbuka bersama insan olah raga, kami minta SK itu. Tapi sampai sekarang pun nggak ada. Jadi kami minta satu lembar surat resmi dari Ketua KONI NTB terkait penundaan Porprov. Supaya jelas,” tegasnya, Minggu kemarin.
Edi menerangkan, penundaan Porprov sangat berdampak terhadap para atlet. Terlebih lagi, Pemerintah Kota Mataram saat ini sudah mengalokasikan anggaran untuk Porprov dan penundaan ini dapat mengakibatkan anggaran tidak bisa dieksekui.
“Siapa yang rugi kalau bukan cabor, anggaran kan nggak bisa dimanfaatkan. Alasan dana tidak ada dana untuk Porprov dari 8 Kabupaten jangan diterima mentah. Ini membuktikan, lintas koordinasi KONI NTB tidak jalan. Baru 1 tahun menjabat sebagai ketua, sudah mengecewakan begini,” sesalnya.
Bagi Edi yang juga Tetua SAPMA Pemuda Pancasila Kota Mataram ini dengan sikap KONI NTB yang membatalkan Porprov ini sangat disayangkan, karena hal itu bisa menjadi keraguan kerena NTB akan di hadapkan pada dua agenda besar dan jika Porprov tidak bisa dijalankan maka akan menjadi citra buruk mengingat NTB akan menjadi tuan rumah PON.
“NTB ada dua agenda besar yang harus diperhatikan KONI NTB. Yaitu Porprov dan Pra PON. Hal ini pun menimbulkan keraguan, apakah sanggup KONI NTB mengadakan Porprov di tahun depan, sedangkan Pra PON juga diselenggarakan di tahun yang sama” kata Edi.
Edi juga mempertanyakan, Porprov di batalkan kan karena tidak ada anggaran dan bagaimana untuk dua agenda besar itu pra PON dan PON.(rif)