MATARAM – Kebutuhan anggaran untuk infrastruktur sekelas desa sangat kecil akan bisa diatasi oleh Pemrov NTB. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi. Katanya, usulan warga Dusun Sape, Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah yang meminta dibangunkan jembatan oleh gubernur bisa diatasi.
Mori mengatakana, jika melihat usulan program dari masyarakat yang disampaikan ke DPRD saat turun, semuanya bisa dikerjakan baik itu jembatan, jalan lingkungan, irigasi, rumah kumuh dan lainnya.
“DPRD aja bisa mengerjakan usulan masyarakat desa masak gubernur nggak bisa,” kata Mori.
Mori menilai, kehadiran gubernur ke desa-desa sangat luar biasa. Gubernur bisa langsung melihat kondisi ril pembangunan desa terutama dari sisi infrastrukturnya. Sehingga jika ada masukan masyarakat maka harusnya langsung saja diiyakan gubernur.
“Kalau kami di DPRD di masing-masing Dapil ususlan infrastruktur desa banyak diusulkan dan kita itu mewujudkan melalui pengusulan kepada pemerintah berdasarkan masukan pada saat dewan turun,” ujar Mori.
Mori mengakui, dari sisi kewenangan memang desa menjadi ranah pemerintah desa maupun kabupaten, tetapi Pemprov juga harus bisa membantu memberikan peran dan kontribusi. Mengingat saat ini kondisi Covid-19 DD tidak mampu bisa mengatasi semua masalah desa. Dengan kunjungan gubernur ke satu dusun harus menjadi stimulus bagi kabupaten lain untuk memprioritaskan pembangunan di lokasi yang dituju.
“Makanya kami di Dewan membantu lewat aspirasi. Kami usulkan ke daerah dan tidak ada yang tidak gol. Nah ini kalau gubernur bisa turun luar biasa. Untuk jembatan yang panjangnya hanya 15 M itu kecil,” katanya.
Sebagai wakil rakyat, pihaknya tentu akan terus mengawal semua aspirasi pembanganunan yang disampaikan ke masyarakat. Sebab, salah satu tugas Pemerintah itu melayani masyarakat.
“Coba nanti kita kawal di PU usulan jembatan di Dusun Sape Desa Kabul itu,” janjinya.(jho)