BERI EDUKASI: Wakil Gubernur NTB Hj Siti Rohmi Djalilah bersama Bupati Lobar H Fauzan Khalid dan pihak PT Danone Indonesia saat acara edukasi gizi dalam rangka hari gizi nasional di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri, Kamis (9/2/2023). (WINDY DHARMA/RADAR MANDALIKA)

LOBAR – Upaya Pemerintah Provinsi NTB, termasuk Lombok Barat (Lobar) menurunkan angka kasus stunting mendapat dukungan dari Danone Indonesia. Perusahaan tersebut menggelar acara edukasi gizi dalam rangka Hari Gizi Nasional di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kamis (9/2/2023). Perusahaan itu memang cukup lama peduli dengan persoalan kesehatan masyarakat Indonesia.

“Kami mengapresiasi Pemda NTB yang telah berupaya menurunkan angka stunting. Angka stunting di Indonesia relatif tinggi dari rata rata dunia, dan ini menjadi perhatian kita,” kata Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.

Menurutnya upaya Danone dalam memperhatikan isu kesehatan bukan kali ini saja. Perusahaan ini sudah sejak lama bergerak demi kepentingan kesehatan masyarakat. Baik untuk kebutuhan air bersih maupun dalam membantu ketika terjadi bencana alam.

Dia menyadari dalam mengentaskan permasalahan kesehatan diperlukan peran serta dari seluruh pihak termasuk industri. Khususnya dalam mengentaskan permasalahan sampah plastik di Indonesia. Terlebih perusahaan mereka memiliki misi membawa kesehatan bagi sebanyak mungkin orang. “Danone-AQUA sudah sejak awal berupaya memberikan kontribusi untuk permasalahan sampah plastik. Ini dimulai sejak 1993, telah membuat program AQUA Peduli dimana perusahaan membeli kembali botol bekas dari konsumen untuk didaur ulang,” ungkapnya.

Masyarakat saat ini semakin menyadari pentingnya penggunaan kemasan plastik sekali pakai secara bijak. Termasuk juga dalam penggunaan botol air minum baik berupa botol air minum sendiri, maupun kemasan daur ulang sampah plastic. Ia menilai itu dapat menjadi solusi dalam mengurangi sampah plastik.

“Botol air minum dari kemasan daur ulang, terutama yang terbuat dari PET juga dapat membantu mendorong ekonomi sirkular karena memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan bagi pelaku industri daur ulang,” jelasnya.

Salah satu program yang masih berjalan di Lombok adalah pengumpulan sampah botol kemasan bekas yang diolah, bekerjasama dengan bank sampah. Program itupun akan terus dikembangkan menyasar bank sampah anak sekolah. Hal ini dinilainya akan membantu mengurangi permasalahan isu kesehatan.

“Karena kita juga harus melihat kelompok rentan seperti para pemulung yang perlu kita perhatikan kesehatan, gizinya dan mengedukasi mereka agar bisa memperhatikan gizi. Karena harapan kita itu juga bisa menurunkan stunting,” bebernya.

Pihaknya pun berkomitmen langkah ini tak hanya berhenti di hari itu saja namun terus berlanjut. Demi mendukung penurunan angka stunting di NTB maupun Indonesia umumnya.

Langkah pihak Danone itu mendapat apresiasi Pemerintah Daerah (Pemda) NTB. Wakil Gubernur NTB Hj Siti Rohmi Djalilah yang hadir di acara itu mengungkapkan jika pelayanan Posyandu Keluarga di Lobar berjalan sangat baik dalam penanganan stunting. Bahkan Pemkab Lobar mampu menurunkan angka stunting di bawah 20 persen. “Target stunting Pemerintah NTB bisa turun sampai serendah-rendahnya. Karena di NTB saat ini angkanya 16,9 persen, dan tahun 2023 ini juga bisa menyentuh di angka 14 persen,” jelasnya.

Meski pada RPJMD targetnya 14 persen untuk 2024. Jika terus berjuang melalui Posyandu Keluarga, angka itu akan bisa tercapai di 2023. Sebab dari angka 16,9 persen itu, sekitar 7.503 anak balita masih masuk kategori stunting. Tapi hebatnya di NTB ada 7.600 lebih Posyandu Keluarga yang aktif. “Kita punya data anak stunting by name by address yang tidak kita temui di provinsi lain. Jika kita turun ke Posyandu di mana saja di NTB maka akan ditemukan datanya, nama dan lengkap alamatnya termasuk tinggi dan beratnya semua ada datanya,” ungkap mantan Ketua DPW Nasdem NTB itu.

Sementara Bupati Lobar, H Fauzan Khalid menekankan, stunting menjadi persoalan utama dan harus diantisipasi sejak dini. Adanya kegiatan Posyandu Keluarga dinilai Fauzan, berperan penting untuk memastikan gizi lanjutan bagi anak-anak pada masa mendatang.

Bahkan ia optimis dan yakin angka stunting di Lombok Barat bisa turun 3-4 persen dari data terakhir sebesar 18,95 persen. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 481

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *