LOBAR – Sentral Gerabah Pasar Seni Banyumulek Kecamatan Kediri minim perhatian dari Pemda Lombok Barat (Lobar). Kondisi bangunannya kini tak terawat dan banyak mengalami kerusakan. Bahkan pembakaran gerabah yang rusak dampak gempa 2018 lalu belum diperbaiki.
Kepala Desa (Kades) Banyumulek, H Jamiludin mengaku sudah bersurat dan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Disperindag untuk memperbaiki bangunan itu. Namun hingga kini belum ada respon.
“Karena Disperindag yang punya bangunan ini, termasuk tanah ini milik Pemda” terang Jamiludin yang dikonfirmasi, Kamis (9/2).
Ia sangat berharap adanya respon dari Pemda Lobar. Terlebih kini mulai banyak pengunjung yang datang ke Desa Wisata Banyumulek. Sehingga perbaikan fasilitas itu dirasa sangat dibutuhkan untuk kenyamanan. Apalagi kerusakannya cukup parah, mulai dari kerusakan tempat pembakaran, hingga bangunan yang bocor.
Masyarakat, lanjut Kades tak berani lagi menempati bangunan Art Shop yang ada di Pasar Seni Gerabah itu. Karena khawatir dengan kondisi bangunan itu yang banyak rusak. Bahkan ketika ada kunjungan wisatawan, pihaknya terpaksa mengarahkan ke rumah-rumah warga perajin gerabah.
“Karena juga ndak ada lagi pembakaran di sini (pasar seni), sudah minim aktifitas,” ujarnya.
Ia mengaku sudah menyampaikan kondisi dan kerusakan sentral gerabah itu ketika dipanggil Dinas Pariwisata (Dispar) 2022 lalu. “Nah katanya saat itu mau dirapatkan sama DPRD, tapi sampai sekarang belum ada informasi hasilnya,” imbuhnya.
Sejauh ini diakui sudah mulai ada kunjungan wisatawan dibandingkan saat masa pandemic covid-19. Terbanyak merupakan wisatawan local. Kalaupun ada wisatawan asing paling banyak saat kunjungan tamu kapal pesiar saat akhir tahun 2022 lalu. “Kita berharap bisa Kembali normal,” pungkasnya. (win)