PRAYA – Dalam acara lokakarya ketujuh yang berlangsung di Ilira Hotel dan D’ Max Hotel Lombok Tengah berjalan sukses dan lancar. Dalam kegiatan ini, dihadiri Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPATK) PKN dan IPS, Dr. Subandi, MM, Sabtu (13/11).
Kepala PPPPTK PKN dan IPS, Dr. Subandi, MM, mengaku sangat bangga dan mengapresiasi penyelenggaraan lokakarya ketujuh di Lombok Tengah.“Lokakarya tujuh ini merupakan panen raya hasil calon guru penggerak selama 6 bulan,” kata Subandi di lokasi acara.
Subandi menerangkan, calon guru penggerak diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran, mampu menggerakkan dirinya serta mengimbaskan pengetahuan dan pengalamannya sehingga terbentuk komunitas guru penggerak untuk menghasilkan ekosistem pendidikan yang menghasilkan profil pelajar Pancasila menuju Indonesia Emas di tahun 2045.
“Saya sangat berterimakasih atas komitmen Bupati Lombok Tengah dan Ketua Komisi IV DPRD atas dukungan pada program pendidikan guru penggerak,” ucapnya.
Diketahui, selain di Lombok Tengah lokakarya ketujuh juga dilaksanakan di Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu dan Bima.
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah, HM. Supli menyampaikan rasa bangganya kepada 74 calon guru penggerak dan 14 pengajar praktek. Politisi PKS ini berharap agar program ini mampu menghadirkan perubahan dan meningkatkan mutu pendidikan di Lombok Tengah.
“Ini harapkan kita bersama,” kata Supli.
Di tempat yang sama, Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri yang hadir sekaligus membuka kegiatan lokakarya ketujuh program pendidikan guru penggerak angkatan II di Ilira Hotel.
Bupati mengucapkan terimakasih kepada pihak PPPPATK IPS dan IPS atas sinergitas yang dibangun bersama pemerintah Lombok Tengah, khususnya dalam mencetak guru penggerak yang profesional di bidangnya. Terlebih lagi Lombok Tengah terpilih sebagai salah satu wilayah sasaran dalam lokakarya ini tentunya merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah.
“Kami sangat bangga,” kata Pathul.
Menurut Pathul Bahri, calon guru penggerak ini terdiri dari guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK, sedangkan pengajar praktek guru penggerak berasal dari unsur guru, kepala sekolah, dosen dan pengawas. Bupati memberikan apresiasi dan menyampaikan selamat kepada calon guru penggerak dan pengajar praktek dalam mengikuti proses lanjutan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Lombok Tengah kini berusia 76 tahun, terus menerus berusaha meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dasar dan menengah di Lombok Tengah. Alhamdulillah hal tersebut dapat meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun,” katanya.
Sebagaimana dipahami semua, bahwa program ini akan menghasilkan pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk. Pertama, mengembangkan diri dan orang lain, kedua memimpin pembelajaran, tiga memimpin manajemen sekolah, empat memimpin pengembangan sekolah.
“Dari laporan Kepala Dinas Pendidikan, program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama sembilan bulan,” tuturnya.
“Para guru penggerak nantinya akan menjadi motor di Lombok Tengah untuk menggerakkan guru-guru lainnya,” sebutnya.(red/adv)