HM Sukiman Azmy

LOTIM – Hanya beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang realisasi serapan anggarannya mencapai target di semester pertama. Demikian juga realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya beberapa OPD atau Badan. Terhadap OPD yang realisasinya rendah, Bupati Lombok Timur (Lotim) HM Sukiman Azmy, secara tegas akan melakukan evaluasi. Menurutnya, masih banyak junior atau pun stok lama yang dianggap mampu mencapai target yang ditetapkan.

“Kalau memang tidak mampu mencapai target, segera kasih tau dan angkat bendera putih, masaih banyak junior maupun stok lama yang siap,” tegas HM Sukiman Azmy, belum lama ini.

Ditegaskan, dari hasil evaluasi itulah akan diketahui kemampuan OPD terkait. Harusnya bisa mencapai di atas 50 persen, namun karena berbagai kendala sehingga hanya mampu di bawah 50 persen. Demikian juga dengan PAD ada yang hanya nol koma sekian persen.

“Nanti akan kita panggil secara khusus OPD terkait, terutama yang belum memenuhi target. Kalau sampai triwulan ketiga belum mencapai 65 persen dan PAD juga 65 persen, kita evaluasi total dan memperbaruinya,” tegasnya lagi.

Masih kata Sukiman menyoroti PAD, disebutkan hanya beberapa Badan yang meningkat signifikan sesuai target. Ada pula yang hanya 11 persen lebih. Seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), sejumlah rumah sakit.

“Ini harus dievaluasi, dengan harapan target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” ujarnya.

Pada waktu yang sama saat evaluasi realisasi serapan anggaran dan realisasi PAD di semester pertama, Bupati mengapresiasi OPD yang serapannya sesuai target. Sementara yang belum belum sesuai target, segera selesaikan agar tidak ketinggalan. Demikian juga soal realisasi PAD, ia meminta semua OPD dan Camat, agar bisa seiring dengan realisasi belanja. Sebab kendati ada OPD yang realisasi belanjanya lebih dari 60 persen, namun berbanding terbalik dengan realisasi PAD yang masih rendah, jauh dari 50 persen.

“Saya ingatkan semua Camat, agar terus mengingatkan masyarakat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBBP2),” tegasnya lagi.

Masih menyinggung PAD, orang nomor satu di Gumi Patuh Karya ini memerintahkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Lombok Timur, intens berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Koordinasi itu kaitan demnan masih adanya bagi hasil pajak yang belum dibayarkan Pemprov NTB terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur.

“Segera koordinasikan karena nilai bagi hasil pajak itu cukup signifikan, agar bisa digunakan menopang pembangunan daerah ini,” kata Sukiman.

Sebelumnya, Kepala BPKAD Lotim, H Hasni mengungkapkan, sampai dengan (12/7) ini, realisasi pendapatan daerah mencapai 44,75 persen. Sementara belanja daerah pada kuartal yang sama, di posisi 40,49 persen.

Sementara itu, dari sektor penerimaan pembiayaan mencapai 69,26 persen dan pengeluaran pembiayaan 59,12 persen. Sedangkan realisasi PAD untuk periode yang sama, baru mencapai 29,49 persen atau Rp 192,373 miliar.

Dari sisi belanja sambung Hasni, belanja operasional sudah mencapai 42,54 persen, belanja modal 15,50 persen, belanja tidak terduga 30,97 persen, dan belanja transfer sebesar 52,03 persen.

“Khususnya Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, Lombok Timur sudah melalui proses kontrak lebih dari Rp. 225,759 miliar dari rencana kegiatan Rp 230,536 miliar lebih atau 97,93 persen,” pungkasnya. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 433

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *