PRAYA – Bangunan puskesmas pembantu (Pustu) Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah beberapa hari terakhir tidak beroperasi bahkan tidak terurus alias terbengkalai. Dimana, Pustu setempat sempat diblokir oleh warga, karena menolak dimutasi-nya Roha Siti Hidayati yang merupakan tenaga kesehatan atau petugas Pustu ke tempat lain, dan menolak petugas Pustu Desa Lekor yang baru.
Pantauan Radar Mandalika, Kamis (7/9), tidak ada aktivitas apapun di Pustu Desa Lekor. Sampah dedaunan di halaman fasilitas kesehatan tersebut terlihat berserakan karena tidak terurus sejak beberapa hari terakhir.
Kepala Desa (Kades) Lekor, Patuhurrijal yang dikonfirmasi mengatakan, gerbang masuk Pustu diblokir oleh sejumlah warga, pada Jumat (1/9) lalu. Namun blokir yang berlangsung sekitar tujuh hari itu akhirnya dibuka Kamis kemarin (7/9).
“Masyarakat yang menyegel tersebut saya minta untuk mereka buka. Dan tadi pagi (kemarin) beberapa masyarakat membuka sesuai dengan arahan kami, dan kami hanya masih menunggu petugas (Pustu) baru yang akan datang ke Lekor,” ungkapnya.
Menurutnya, persoalan terkait petugas Pustu tersebut sudah aman dan selesai. Patuhurrijal mengatakan, pihaknya hanya menunggu kesiapan dari petugas Pustu Desa Lekor yang baru di SK-kan oleh kepala dinas terkait.
Dia menerangkan, aksi blokir fasilitas publik itu dilakukan akibat dimutasinya petugas Pustu yang lama dan masyarakat tidak menerima alias menolak petugas yang baru.
“Ditolak SK dinas. Tapi kami bicarakan baik-baik dengan masyarakat, kita sudah kasih penjelasan ya Alhamdulillah masyarakat sedikit demi sedikit mulai mengerti,” jelasnya.
Kenapa masyarakat mempertahankan petugas Pustu yang lama? Patuhurrijal mengungkapkan, pelayanannya terhadap masyarakat dirasa sangat baik dan memuaskan, kemudian selama petugas Pustu yang lama bergaul di tengah-tengah masyarakat tidak pernah ada komplain atau perilaku kurang mengenakkan yang dilakukan oleh yang bersangkutan itu.
“Salah satu nilai plus dari petugas lama inikan ketika ada masyarakat yang tidak bisa ke Pustu dia bisa ditelepon dan sebentar lagi ke rumah warga. Di kangen dia sama masyarakat makanya masyarakat mempertahankan dia,” katanya.
Pihaknya di pemerintah desa sebelumnya sudah berupaya menyampaikan apa yang menjadi keinginan atau aspirasi masyarakat kepada dinas terkait dan puskesmas setempat. Bahwa, masyarakat ingin agar Roha Siti Hidayati tetap bertugas di Pustu Desa Lekor.
“Kita meminta kepada pihak dinas untuk ditetapkan, akan tetapi pihak dinas sudah punya regulasi tertentu/ada kebijakan untuk memang harus ada mutasi, makanya kita jelaskan ke masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, sudah tidak ada masalah terkait persoalan ini. Tinggal menunggu kesiapan dari petugas yang baru untuk masuk bertugas di Pustu Desa Lekor. Pihaknya akan terus memberi penjelasan kepada masyarakat agar bisa menerima petugas yang baru.
“Memang belum semua masyarakat paham dan mengerti tapi kan kita butuh proses untuk terus kita jelaskan nanti pelan-pelan,” tutupnya.(zak)