Selamat Dilantik Enam Kepala Daerah
MATARAM – Enam kepala daerah di Provinsi NTB akan dilantik hari ini oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di kantor gubernuran.
Keenam kepala daerah terpilih itu, Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Mohan Roliskana – Mujiburahman, Bupati-Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri – HM Nursiah, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Djohan Sjamsu – Danny Karter Febrianto Ridawan. Berikutnya Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), HM Musyafirin – Fud Syaifuddin, Bupati dan Wakil Bupati Dompu, Abdul Kader Jaelani – H Syahrul Parsan dan Bupati-Wakil Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri – Dahlan M. Noer. Mereka dilantik untuk masa jabatan 2021-2026.
Jelang pelantikan kepala daerah baru ini, beragam masukan diarahkan kepada pemimpin baru. Salah satu tugas berat semua kepala daerah baru, menghadapi pandemic covid-19. Termasuk bisa membangkitkan semua sector. Khususnya perekonomian.
“Saya harap bapak bupati kita di Lombok Utara yang baru bisa lebih baik lagi membawa daerah kita ini. Apalagi di masa pandemi,” kata Sulhan salah satu petani di Tanjung, KLU.
Dia menuturkan, sejak ada virus korona. Semua usaha warga nyaris mati. Tentu sekarang dengan kepala daerah, warga berharap ada terobosan yang bisa membawa masyarakat semakin baik dalam kehidupannya.
“Ini harapan kami pak,” harapnya.
Sementara itu, seorang nelayan di Kuta Lombok Tengah juga menggantungkan harapan besar kepada bupati dan wakil bupati yang akan dilantik hari ini. “Saya pak Pathul-Nursiah bisa sejahterakan nelayan juga dengan program. Termasuk bagaimana hidup kami lebih baik seperti sebelum ada korona,” kata Bandi.
Di samping itu, seorang nelayan di Pantai Ampenan Kota Mataram juga bersuara. Dia mengaku pendapatan nelayan saat ini hancur. Untuk itu, dia berharap ada solusi dari walikota dan wakil walikota terpilih.”Harapan kita semua mungkin sama ya, bagaimana kami lebih baik lagi kehidupan,” harap Martoni.
“Sumbawa (Pasangan Mahmud Abdullah-Dewi Noviany) belum, masih berproses (sengketa) di MK,” sambung Asisten I Setda NTB Bidang Pemerintahan, Baiq Eva Nurcahyaningsih di Mataram, kemarin.
Katanya, keputusan Sumbawa tentu menunggu hasil dari Mahkamah Konsitusi (MK) yang diperkirakan bisa selesai hingga April mendatang. Sehingga pelantikannya nanti hanya sendiri. Novi merupakan adik kandung dari gubernur. Pelantikan Mo-Novi tersendat karena gugatan yang dilakukan Djarot – Mukhlis. Sebab berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Sumbawa selisih dua Paslon itu diangka 800-an.
Disampaikan, pelantikan itu tidak meriah. Protokol Covid-19 ketat diberlakukan. Di dalam gedung pelantikan hanya ada Bupati Walikota yang dilantik, Gubernur Wakil Gubernur dan Forkopimda Provinsi. Sementara Forkopimda kabupaten kota mereka akan ikut secara virtual di kantor Bupati Walikota masing-masing.
“Masyarakat tidak ada. Di luar juga masyarakat dilarang,” kata Eva.
Dijelaskannya, pelantikan tersebut juga tentu akan dihadiri oleh pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), namun lagi-lagi disaksikan secara zoom untuk seluruh daerah yang ada di Indonesia.
Penerapan Protokol Covid-19 yang dijalankan secara ketat itu guna menghindari klaster pelantikan. Terlebih kondisi kasus Covid-19 di NTB masih terbilang tinggi. Perkembangan Covid-19 di NTB berdasarkan data sampai hari ini (24/02) yang positif sebanyak 9.204 orang, dengan perincian 7.748, orang sudah sembuh, 386 meninggal dunia, serta 1.070 masih positif. Pemprov tidak ingin penambahan kasus Covid-19 terus terjadi apalagi diakibatkan oleh kegiatan kegiatan berkerumun sehingga pelantikan tersebut dengan Prokes secara ketat.
“Jangan sampai nanti ada klaster pelantikan,” katanya.
Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung pelantikan tersebut, tentu bisa melalui akun Livestreaming yang disediakan Pemprov.
“Pihak Mendagri tetap menyaksikan tapi secara daring,” katanya.
Pelantikan katanya, akan dimulai pukul 09.00 WITA. Setelah itu dilanjutkan dengan pelantikan enam ketua PPK yang merupakan istri masing-masing dari Bupati Walikota terpilih.
Sementara, terakhir Pemprov mengimbau agar syukuran pasca pelantikan yang dilakukan oleh masyarakat di masing-masing kabupaten kota biasa biasa saja. Tidak menimbulkan kerumunan yang sangat berisiko untuk penularan atau penyebaran kasus Covid-19 di NTB. (jho)