JUMPA PERS: Direktur RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansah (tengah) saat memberi keterangan kepada awak media di rumah sakit setempat, Sabtu (11/3). (KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID)

PRAYA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah (Loteng), telah mendapatkan akreditasi paripurna bintang lima dari penilaian yang dilakukan oleh tim Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Darma Husada Paripurna (LARS DHP) pada Februari 2023. Rumah sakit milik Pemkab Loteng ini pun berkomitmen terhadap peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Direktur RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansah mengungkapkan, persiapan menuju akreditasi paripurna ini memang sudah lama dan sejak bulan Oktober 2022 sudah ada survei simulasi akreditasi, Dan, itu merupakan aturan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, diadakan dalam core bisnis RSUD Praya, dan juga sebagai regulasi akreditasi sebagai syarat kerja sama dengan Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan lainnya.

“Alhamdulillah dalam proses panjang bagaimana RSUD Praya memenuhi 784 elemen penilaian yang harus dipenuhi dengan 16 bab. Dan Alhamdulillah RSUD Praya berhasil dengan predikat paripurna,” ungkapnya.

Dikatakan, akreditasi paripurna ini perlu dikawal bersama. Sehingga dapat terus dijalankan dengan kompak serta berbenah dengan semua pihak. Yang mana, predikat paripurna ini menjadi pondasi awal.

Mamang menerangkan, akreditasi ini tidak sama dengan tipe kelas rumah sakit. RSUD Praya yang telah meraih akreditasi paripurna ini merupakan hasil tertinggi, yakni lebih tinggi dari tingkat madya dan utama.

“Ke depan target di tahun 2026 RSUD Praya ini harus menjadi rumah sakit tipe B. Dimana saat ini masih di tipe C,” jelasnya.

Mamang menegaskan, RSUD Praya dinilai paripurna karena berkomitmen terhadap peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Dimana dari 784 elemen itu mengupas semua tentang RSUD Praya. Baik itu layanan, sarana prasaran (sarpras), keselamatan pasien, SDM, pemeliharaan alat kesehatan (alkes) dan lain sebagainya dalam memenuhi standar Kemenkes RI.

Dalam fase akselerasi atau percepatan dalam memperindah fisik, cat yang kumuh, penataan parkir, pelayanan, standar operasional prosedur (SOP) pelayanan, dan alat kesehatan. Pihaknya kalibrasi dengan ditempelkan barcode. Dan, semua itu nilainya di atas 80. Dan, program nasional harus dipenuhi 100 persen seperti TBC, HIV, angka kematian ibu/bayi dan stunting.

“Jadi semua hal itu bagaimana RSUD mengawal mutu pelayanan dan keselamatan pasien menjadi hal utama secara umum,” terang Mamang.

Lebih lanjut dengan slogan RSUD Praya yaitu “Beriuk Meriri “, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, baik internal maupun eksternal supaya bersama-sama bertanggung jawab demi kebaikan bersama. “Apabila saat ini sudah demikian aturannya maka mari dipatuhi bersama, dan bagaimana secara bersama-sama menjaga kebersihan,” katanya mengingatkan.

“Kalaupun kami salah, maka silakan tabayyun (mencari informasi) dulu kepada kami langsung, beritahukan langsung kepada kami, jangan langsung menyampaikan itu melalui medsos (media sosial),” harapnya.

Sebagai Direktur RSUD Praya saat ini, Mamang terus berkomitmen berbenah untuk menghadirkan terbaik baik di internal rumah sakit maupun bagi pasien atau masyarakat.

“Mimpi saya di RSUD Praya ini semua nyaman, bersih, ramah dan maksimal, baik pasien dan petugas kami,” jelasnya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 752

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *