LOMBOK TENGAH – Pembangunan jalan kabupaten ruas Lendang Bao desa Batu Jangkih menuju Kebon Jeruk Desa Montong Sapah Kecamatan Praya Barat Daya masih menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, warga menyorot tertutupnya saluran irigasi yang diduga tertutup akibat proyek pembangunan jalan senilai miliaran tersebut. Dimana saluran tersebut sangat dibutuhkan agar limbah rumah tangga bisa mengalir ke hilir.
Salah seorang warga Lendang Bao, Jinem menegaskan jika akibat dari ditutupnya saluran irigasi tersebut membuat kondisi air limbah rumah tangga tidak bisa mengalir sehingga membuat genangan yang menganggu warga sekitar.
“Sekarang saja airnya sudah tidak bisa mengalir, ini lama- lama akan menjadi masalah dan menggangu warga,” katanya.
Kendati pihak kontraktor berdalih jika pengerjaan akses jalan tersebut tidak termasuk saluran irigasi. Namun pihaknya menegaskan agar saluran irigasi tersebut harus tetap dibangun lantaran memiliki fungsi yang sangat vital.
“Jalan ini harus dibongkar dan dibuatkan saluran irigasinya,” tegasnya.
Lebih lanjut pihaknya juga menerangkan pembangunan akses jalan tersebut perlu untuk dilakukan pengawasan lebih lanjut. Dimana pihaknya menilai pengerjaan jalan tersebut di bawah standar lantaran terlalu cepat diaspal, sedangkan pemadatan masih belum maksimal.
“Ini juga langsung diaspal, padahal belum semunya dipadatkan, belum ada pinggirnya juga,” ujarnya.
Pihaknya berharap pemerintah daerah dan legislatif bisa mengambil sikap untuk mengawasi pengerjaan akses jalan tersebut, sehingga nantinya masyarakat bisa menikmati jalan tersebut dalam jangka waktu yang lama.
Pentingnya pembangunan irigasi tersebut sebelumnya juga dipertegas oleh Kepada Dusun Lendang Bao Desa Batu Jangkih. Dimana pihaknya menegaskan jika irigasi tersebut semestinya dibangun karena merupakan saluran pembuangan air limbah rumah tangga masyarakat.
“Seharusnya memang di bangun agar tidak menganggu,” sebutnya.
Pihaknya beharap persoalan ini mendapat solusi dari pihak kontraktor pelaksana sehingga nantinya tidak menimbulkan masalah di tengah masyarakat lantaran air limbah yang tidak bisa mengalir ke hilir. (ndi)