PRAYA – Dalam rangka memperingati HUT RI ke-78 tahun 2023, Kades Barabali, Lalu Ali Junaidi mengadakan kegiatan lomba yang tidak biasa, tampil beda dengan tema yang unik dan kreatif, yaitu lomba pendataan partisipastif berbasis kinerja kepala wilayah (kawil) atau kasus di masing-masing dusun. Pesertanya adalah semua kepala dusun.

Dalam kegiatan lomba pendataan partisipatif berbasis kinerja Kawil akan mendata banyak hal di berbagai sektor atau bidang. Diantaranya luas wilayah masing-masing dusun, kebutuhan infrastruktur, sanitasi, RTLH, PMI (dulu TKI), jumlah bidang tanah yang belum sertifikat, peternakan, jumlah penduduk hingga jumlah pengangguran, dan lain sebagainya.

“Data harus detail di masing-masing dusun,” terangnya, Rabu (9/8).

Pendataan partisipatif ini bertujuan memperoleh data rill. Karena, Kades menginginkan agar pengambilan berbagai kebijakan atau keputusan harus berbasis data. Apalagi dengan keterbatasan kemampuan dana desa (DD) untuk mengintervensi berbagai program kegiatan di desa.

Oleh karena itu, dengan adanya data rigid yang didapatkan dari hasil lomba pendataan partisipatif tersebut, nantinya pemerintah daerah melalui dinas atau instansi terkait, anggota dewan, serta lembaga terkait lainnya dapat membantu Pemdes Barabali untuk mengintervensi program kegiatan di desa. Di tengah keterbatasan kemampuan keuangan desa.

Dia memberi gambaran, dari jumlah bidang tanah yang belum besertifikat, nantinya bisa diintervensi oleh Badan Pertanahan Nasional (BTN). Berapa jumlah penduduk yang belum memiliki adminduk seperti KTP dan lainnya, tinggal diintervensi oleh Dukcapil. Berapa jumlah RTLH yang butuh intervensi, akan disodorkan ke dinas terkait dan atau anggota dewan agar menggelontorkan dana bantuan. Begitu juga di bidang-bidang lainnya.

“Intinya kita siapkan data riil. Data yang ada dijadikan dasar atau acuan bagi pemerintah untuk menelurkan program kegiatan,” terangnya.

Pendataan partisipatif ini memiliki korelasi dengan proyek pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) senilai Rp 4 miliar lebih yang tengah mulai dikerjakan di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah. KIHT ini diproyeksikan akan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Seperti halnya pada KIHT di Lombok Timur.

Melihat potensi itu, Kades Barabali menyatakan siap memperjuangkan agar masyarakatnya dapat terserap sebagai tenaga kerja di KIHT tersebut. Jika nantinya proyek pembangunan tersebut rampung dan dioperasikan. “Siap pasang badan untuk masyarakat,” tegasnya.

Serapan tenaga kerja di KIHT nantinya haruslah mengutamakan atau memprioritaskan masyarakat sekitar untuk bekerja dalam proses produksi. Apa yang menjadi harapannya tersebut bukan tanpa alasan. Di mana, pembangunan KIHT berada di Desa Barabali.

“Masyarakat kami jangan hanya jadi penonton,” tandasnya.

Dia menegaskan, sangat mendukung proyek pembangunan KIHT tersebut, karena akan menyerap tenaga kerja dan bisa menekan angka pengangguran. “Kita sambut baik KIHT ini,” katanya.

Salah satu kegiatan dalam kegiatan lomba pendataan partisipatif berbasis kinerja Kawil itu adalah mendata jumlah penduduk hingga jumlah pengangguran di masing-masing dusun. Sehingga, kehadiran KIHT nantinya bisa menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat setempat.

“Penting kita tau jumlah pengangguran. Makanya nanti kita bisa lihat di dusun ini berapa yang akan diserap. Kemudian yang tidak terakomodir nanti seperti apa intervensinya,” jelasnya. (zak)

[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1355

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *