PRAYA – Pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Dewan Pertimbangan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang digelar di Ballroom Kantor Bupati Loteng pada Selasa (27/12/2022), berjalan hidmat dan sukses.
Dalam sambutannya, Ketua PPNI Loteng baru dilantik, H Suganda mengungkapkan kader PPNI dari Postu dan di struktural pemerintahan semua tersebar. Dari Postu, Puskesmas, RSUD, Kasi dan Kabag juga ada yang diduduki perawat. Hal ini tentu dalam upaya memaksimalkan pelayanan organisasi di PPNI.
“Kami di PPNI merangkul bukan hanya ASN namun juga dari non ASN. Kami dalam rangka kaderisasi dalam rangka belajar berorganisasi, dari anggota PPNI Loteng sejumlah 2278, dari unsur ASN 440 orang, non ASN 1.480 yang sudah bekerja dan yang belum bekerja sejumlah 350 orang,” jelasnya.
Dikatakan bahwa, anggota PPNI Loteng telah mendapatkan penghargaan oleh Pemda Loteng. Mengingat diberikan kepercayaan untuk memimpin Puskesmas sebagian besar, rata-rata sudah dijabat oleh perawat.
“Dari 29 Puskesmas yang ada di Loteng, 20 diantaranya dijabat oleh perawat,” ungkapnya.
“Adapun yang P3K perawat sangat disupport dan dibantu oleh dinas dan Pemda, Adapun yang sempat TMS dalam tahap administrasi pun masih dibantu oleh Pemda dari TMS (Tidak Memenuhi Syarat) menjadi MS (Memenuhi Syarat),” tambahnya.
Sementara, Ketua DPW PPNI NTB, Muhir menyatakan dengan tegas, apabila Bupati mencalonkan diri lagi maka PPNI akan dukung sepenuhnya.
Dalam efek politik praktis dikatakannya sangat banyak manfaatnya. Dengan bersatu, dan mana yang bermanfaat untuk PPNI maka ia akan mendukungnya, sehingga PPNI loteng dan Daerah semakin jaya.
“Dalam Desember ini banyak banjir, kalau sempat Kadikes, Direktur RSUD dan perawat ikut dorong motor, mobil saat menyalurkan bantuan kemanusiaan, maka saat Covid-19 semua orang takut, namun perawat lah yang menjadi garda terdepan dalam merawat pasien. Ini merupakan pejuang dan bukti nyata gerakan kemanusiaan kami,”tegasnya.
Muhir berpesan, selaku sesama profesi perawat dalam satu jabatan dan prestasi dalam karir akan sangat tidak elok jika kemudian saling menjatuhkan, maka seharusnya saling bantu dan saling membesarkan satu sama lain dalam hal kemajuan dan pengabdian.
Dalam sambutannya, Bupati Loteng, H Lalu Pathul Bahri juga mengatakan, tidak ada pemerintah yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Dimana begitu masuk Rumah Sakit ya pasti akan rawat, kemudian saat ada persoalan sedikit di saat perawatan dan disalahkan, saat ada yang meninggal dunia juga disalahkan. Padahal mati itu barang pasti. Dan bukan hanya perawat dan tenaga kesehatan lainnya bahkan pemerintah pun disoroti dan disalahkan.
“Beberapa waktu lalu, kami turun ke masyarakat diskusi lebih jauh supaya tidak ada image buruk terhadap nakes dan pemerintah,” ungkapnya.
Soal banjir di mana-mana, gunung longsor, itu ia katakan merupakan tugas bersama, karena pihaknya merasa tidak mampu melihat rakyat susah. Kadikes dan rombongan yang sempat mengunjungi korban, itu dianggap bukanlah keharusan namun kewajiban bersama semua lapisan masyarakat dan stakeholder.
“Semua keberhasilan yang dicapai adalah keberhasilan bersama. Maka hal ini bukti sinergi PPNI dan Pemerintah. Soal dukungan PPNI ke saya kalau jadi Bupati lagi, itu bentuk sinergi juga,” ucapnya. (tim)