MATARAM – Maureen Grace Wenas bakal ikut bertarung memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil NTB. Rabu (28/12/2022) pagi, perempuan yang merupakan cucu dari mantan penjabat Gubernur NTB yakni Gerard Robert Abraham Wenas yang menjabat pada 1968, itu resmi sebagai bakal calon anggota DPD RI.
Pantauan media, Maureen tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB sekitar pukul 10.10 WITA. Perempuan berparas cantik mengenakan jilbab itu didampingi tim penghubung dan tim pemenangan.
Maureen dan tim disambut oleh Anggota KPU NTB Zuriati, Agus Hilman, Syamsuddin, dan Sekretaris KPU NTB Agus Suhlan.
Seperti diketahui, proses penyerahan dukungan untuk bakal calon anggota DPD RI telah dibuka sejak tanggal 16 Desember dan akan berakhir pada tanggal 29 Desember 2022 pukul 24.00 WITA.
Maureen merupakan pendaftar ke 8 yang menyerahkan berkas dukungan minimal ke KPU NTB.
“Minimum 2000 dukungan. Dan itu paling kurang tersebar di 50 persen kabupaten kota di NTB,” kata anggota KPU NTB Divisi Teknis Penyelenggaraan, Zuriati.
Pendaftaran penyertaan dukungan yang diserahkan Maureen Grace Wenas dinyatakan lengkap oleh KPU NTB.
“Setelah dilakukan verifikasi syarat dukungan, berkas Maureen Grace Wenas dinyatakan lengkap dan diterima,” ungkap Zuriati diikuti tepuk tangan oleh tim pendukung Maureen Grace Wenas.
Adapun jumlah dukungan yang diserahkan sebanyak 2400 dukungan yang tersebar di 7 kabupaten/kota.
Sementara itu, Maureen Grace Wenas saat konferensi pers bersama awak media mengaku lega lantaran tahapan administratif awal mejadi balon anggota DPD RI dapil NTB telah dirinya selesaikan.
Setelah pihaknya akan melanjutkan tahapan berikutnya daripada proses tahapan menjadi calon anggota DPD RI sesuai dengan PKPU No 10 tahun 2022.
Perempuan yang lahir di Ampenan pada 27 Juli 1970 itu mengaku merasa terpanggil untuk berkhidmat menjadi senator masyarakat NTB.
“Saya lahir dan besar di NTB, saya berikhtiar menjadi senator yang merupak panggilan jiwa untuk menjadi mata, telinga ,dan selanjutnya melayani masyarakat NTB di 10 kabupaten/kota,” ungkapnya.
“Saya maju, berikhtiar menjadi senator dengan modal keberanian dan tekad. Saya melangkah, saya memulai, dan harus saya selesaikan. Finishingnya kembali lagi adalah takdir,” sambungnya.
Dirinya menuturkan, kantong suaranya menyebar di 10 kabupaten/kota di NTB. Beberapa yang menjadi prioritasnya adalah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Bima, Sumbawa. (jho)