SATRIA/RADAR MANDALIKA PELAYANAN: Pembimbing Tetap Muhsinin Tour & Travel, TGH. Fahrurrozi Wardi saat podcast dengan Pemimpin Redaksi Radar Mandalika, Diki Wahyudi, Selasa pagi kemarin.

Insyaallah Pelayanan Muhsinin Tidak Mengecewakan

 

 

TGH. Fahrurrozi Wardi merupakan tokoh agama asal Lombok Tengah yang terlibat membesarkan Muhsinin Tour & Travel. Pasalnya, sejak awal beroperasi, dirinya telah terlibat mengajak masyarakat umrah dengan menggunakan jasa travel Muhsinin. Berikut pengakuannya.

 

MUH. ARIF-MATARAM

 

  1. Muhsinin Tour & Travel merupakan satu-satunya travel umrah yang kantor pusatnya berada di Mataram, NTB. Sementara cabang justru dibuka di luar. Hadirnya perusahaan travel ini, kini sudah tidak diragukan lagi pelayanannya oleh jamaah yang pernah umrah dengan Muhsinin. Buktinya, sebagian besar jamaah kembali ibadah umrah dengan memboyong keluarga besar menggunakan Muhsinin.

“Kalau mengecewakan pasti tidak ada yang gunakan Muhsinin, Alhamdulillah Muhsinin terus menjaga pelayanan karena ini yang dijual,” ungkap pembimbing tetap Muhsinin, TGH. Fahrurrozi Wardi dalam podcast bersama Radar Mandalika, Selasa kemarin.

Tuan Guru Fahrorrozi mengatakan, akhir-akhir ini jamaah yang umrah dengan menggunakan Muhsinin tidak bisa dia hitung. Ini membuktikan kepercayaan masyarakat dengan Muhsinin baik.

“Saya tidak bisa hitung karena banyak ya,” katanya.

Dijelaskan tuan guru, menurutnya Muhsinin hampir tidak pernah meleset dari segi pelayanan yang dijanjikan kepada calon jamaah umrah. Apa yang disampaikan itu sesuai dengan pelayanan diberikan.

“ Di Madinah hotel dekat dengan Masjid Nabawi, di Makkah juga lebih dekat dengan Masjidil Haram,” ceritanya.

Biasanya kata tuan guru Fahrurrozi, setibanya jamaah di Madinah mereka istirahat. Baru kemudian beberapa hari mulai berkunjung atau ziarah di dalam dan sekitar Masjid Nabawi.

“Empat hari kita di Madinah,” bebernya.

Setelah menjalankan rangkaian ibadah dan ziarah di Madinah baru dilanjutkan perjalanan ke Makkah. Di sana juga sama, jamaah tidak langsung melaksanakan ibadah umrah. Mereka akan istirahat. Setidaknya dari Madinah ke Makkah membutuhkan waktu enam jam perjalanan.

“Istirahat dulu, kan ada juga yang lansia jamaah nanti. Jadi dengan jamaah kami itu menyatu bagaikan saudara, tidak ada tuan guru tidak ada jamaah. Kami saudara,” tuturnya.

Dijelaskan tuan guru Fahrurrozi, dari jadwal kegiatan ibadah umrah tidak harus itu diikuti semua. Misalnya, ada jadwal istirahat mendekati jadwal pulang ke Indonesia, dirinya akan mengajak jamaah untuk ziarah ke beberapa masjid di sekitar Masjidil Haram.

“Itu tergantung kondisi, tapi mumpung di sana kita perbanyak ibadah. Kapan lagi bisa ke sana,” katanya.

Sementara itu, untuk pelayanan baik berangkat dan pemulangan. Urusan koper jamaah tidak usah pusing. Sebab, kata tuan guru sudah ada petugas Muhsinin yang mengurus. Mulai dari Bandara Lombok sampai di hotel penginapan. Demikian sebaliknya saat kembali ke kampong halaman.

“Intinya mulai sekarang di rumah ambil kertas tulis apa saja dosa pernah saya perbuat, biar itu nanti disampaikan di Makkah. Kita berharap dosa pernah kita perbuat diampuni Allah, amin,” ucap Tuan Guru Fahrurrozi.(*)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1034

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *