LOBAR—Penanganan penurunan angka kemiskinan di Lombok Barat (Lobar) nampaknya masih dianggap belum signifikan. Meski data angka kemiskinan Lobar di tahun 2024 menurun diangka 12,65 persen dari tahun 2023 sebesar 13,67 persen. Namun secara makro Lobar masih berada diposisi ke-6 dari 10 kabupaten/Kota Se Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan hanya terpaut dua digit di atas data kemiskinan Provinsi NTB.
Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam rapat koordinasi Musrembang Kabupaten untuk penetapan RPJMD Lombok Barat (Lobar) 2025-2030 yang berlangsung di Kawasan Senggigi, Rabu (14/5).
Dalam rapat itu hadir Kepala Bappeda NTB, Iswandi yang sempat menyingung penanganan kemiskinan berbasis data desa. Menurutnya selama ini pemberian bantuan sosial baik tunai non tunai justru dampaknya kurang berpengaruh dalam penanganan kemiskinan.
“Makanya program penanganan kemiskinan itu harus focus pada lokus desa, rumah tangga, individu yang by name by address,” terang Iswandi yang dikonfirmasi.
Ia menilai selama ini pemberian bantuan Bansos belum tepat sasaran. Sehingga dengan lokus berbasis desa akan membuat bansos itu tepat sasaran langsung dirasakan dampaknya kepada masyarakat.
“Karena diketahui dimana rumahnya dan orangnya,”ucaapnya.
Bahkan diakuinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akan turut membantu intervensi desa dengan program desa berdaya. Menurutnya program ini akan focus pada pendekatan penyebab terjadinya kemiskinan. Hingga mendukung percepatan peningkatan perekonomian di desa.
“Jadi peningkatan kapasitas dan kapabilitas desa itu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Lobar H Ahmad Saikhu mengaku jika Pemkab Lobar menargetkan penurunan Angka kemiskinan diangka 10 persen. Program Bupati dan Wakil Bupati Lobar sejahtera dari desa itu dinilai sangat cocok untuk penentasan kemiskinan tersebut. Sama halnya dengan Provinsi NTB yang focus pada lokus desa.
Bahkan menginterfarisir kondisi setiap desa sudah dilakukan. Mulai dari melihat sisi infrastruktur, kondisi pelayanan Kesehatan, lingkungan dan perekonomian.
“Ini yang semua kita lakukan muaranya akan menjadi Sejahtera dari Desa,” jelasnya. (*)