PRAYA – Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Lombok Tengah (Loteng) periode 2023-2028 resmi dilantik atau dikukuhkan. Pelantikan berjalan lancar yang dilaksanakan di gedung kantor Bupati Loteng, Kamis (15/6).
Pelantikan pengurus PPDI Loteng ini dihadiri Ketua PPDI Provinsi NTB Wirohamdani, Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri, dan pengurus PPDI kecamatan.
Ketua PPDI Loteng, Ahmad Heri Setiawan mengungkapkan rasa syukur atas pelantikan yang berikan lancar.
Pihaknya menyinggung soal sepeda motor untuk kendaraan dinas (Randis) perangkat desa. Artinya, Pemkab Loteng tidak hanya mengadakan atau memberikan Randis kepada kepala kewilayahan atau kepada dusun (Kadus). Yang mana, perangkat desa bukan hanya Kadus.
Namun penting juga diadakan motor dinas untuk perangkat desa lainnya seperti kepala urusan (kaur), kepala seksi (kasi), dan sekretaris desa (sekdes). Itu dalam rangka menunjang kinerja pelayanan masyarakat.
“Di desa yang kita harapkan ada kendaraan dinas ini kan ada tujuh orang yakni, tiga orang Kaur dan tiga orang Kasi, serta satu untuk Sekdes,” katanya.
Kemudian, adanya PPDI ini diharapkan sebagai wadah pemersatu soliditas dan kebersamaan sebagai mitra kerja untuk membantu kepala desa dalam menjalankan program di desa demi kemakmuran dan kemajuan masyarakat di desa. Sehingga tidak ada lagi persoalan yang timbul di kemudian hari.
Kalaupun persoalan yang sempat muncul soal pemecatan perangkat desa oleh kepala desa secara sepihak, maka perlu ada upaya mediasi, klarifikasi dan mencari solusi. Sehingga, ke depan diharapkan tidak ada lagi persoalan demikian.
“Beberapa kali kasus pemberhentian sepihak perangkat desa oleh kepala desa dan bersidang di PTUN kita selalu menang, mengingat aturan dan hukuman yang menjadi dasar dan acuan pemberhentian, bukan kekuasaan ataupun ego,” terangnya.
Ketua PPDI NTB, Wirohamdani dalam sambutannya mengapresiasi Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri yang menyempatkan diri hadir dalam acara pelantikan dan memakai baju PPDI. Hal ini dikatakan sebagai wujud kasih sayang seorang Bupati kepada PPDI.
“Tapi, minimal sekretariat dan Randis PPDI juga disiapkan kalau demikian, sebut saja gak apa-apa,” sentilnya.
Yang jelas, pihaknya mendukung langkah Bupati yang memberikan kendaraan operasional kepada perangkat desa agar kinerja semakin maksimal. Dan, pihaknya pun siap mendukung program pemerintah, mengingat kesadaran sebagai perangkat desa adalah wujud membangun desa dan PPDI merupakan organisasi sebagai wadah soliditas.
“Saya sempat baca di berita, mengapa angka kemiskinan naik, padahal bansos uang, sembako dan lainnya banyak turun dibagikan di desa-desa, tapi kok angka kemiskinan naik, ini agak tidak diterima nalar. Apakah ada kesalahan pendataan dari para kadus yang diberikan Randis ini? Maka ini penting soal SDM yang harus ditingkatkan,” bebernya.
Adapun tiga hal besar yang ingin dicapai oleh PPDI saat ini, yakni soal sumber daya manusia (SDM), kesejahteraan dan kemitraan.
Dimana, SDM sangat penting mengingat 74.000 desa di Indonesia, 82 persen wilayahnya merupakan desa. Dimana dalam program pemerintah pusat yakni program desa hilirisasi pertanian.
Sementara itu, Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri menyampaikan, organisasi PPDI diibaratkan seperti sapu lidi. Misalnya, dalam membersihkan halaman atau suatu tempat supaya cepat bersih itu harus bersatu.
“Kalau satu namanya lidi, kalau bersatu namanya sapu lidi, maka kita bersama dan bersatu,” katanya memberi gambaran.
Di Loteng sendiri, kata Pathul, ada banyak organisasi yang diantaranya perangkat desa, Forum Kepala Desa, bahkan ada forum Bupati, hingga Kadus.
Kalaupun Kadus diberikan Randis sepeda motor, itu karena mengayomi banyak masyarakat di tingkat paling bawah. Pathul menegaskan, Randis itu bukan hanya semata-mata untuk Kadus, melainkan untuk kepentingan masyarakat.
Dia pun meminta supaya jangan ada yang sampai berpikir politis, karena Randis itu untuk masyarakat. Sebagai contoh, ketika ada masyarakat yang meninggal, sakit dan lainnya, Randis itu dapat digunakan.
“Maka jangan iri, kalau iri agak lama dapatnya,” kata Pathul.(tim)