PRAYA – Akses jalan menuju destinasi wisata andalan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) masih banyak tidak dapat dilalui kendaraan ukuran besar. Hal inipun dikeluhkan pelaku pariwisata.
Kondisi jalan yang rusak hingga sempit di Loteng nampaknya bukan hanya dikeluhkan para pengendara dan masyarakat. Namun, kali ini suara sumbang datang dari pelaku wisata yang mengeluhkan hal demikian. Bukan lagi soal jalan rusak, namun jalanan yang sempit yang tidak dapat dilalui bus wisatawan berukuran besar yang terpaksa harus ganti bus untuk bisa masuk ke destinasi andalan yang ada di Loteng. Salah satunya menuju Desa Tenun Sukarara, Air Terjun Benang Kelambu dan Aik Bukak.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Loteng, Syamsul Bahri mengungkapkan, pihaknya selama ini dihadapkan dengan beberapa kendala pada saat membawa wisatawan ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Dimana dengan adanya Sirkuit MotoGP di Mandalika, Loteng, idealnya secara accessibility infrastruktur jalan menuju ke destinasi wisata ini harus bisa dilalui dengan bobot kendaraan mulai dari yang 30 – 50 seat penumpang. Diamana itu seharusnya bisa mengakses destinasi-destinasi wisata termasuk Desa Sukarara, Desa Bilebante kemudian Desa Aik Berik.
“Kenapa demikian karena pengalaman saya pada saat membawa wisatawan dalam jumlah banyak maka kami harus ganti kendaraan, dan kosnya bertambah sementara kita salah satu syarat sebuah destinasi itu memadai untuk dikunjungi adalah accessibility, atraksi dan Amenity. atraksi dan amenitas sudah, tinggal accessibility,” katanya.
“Kami membawa wisatawan dengan menggunakan Bus besar yang masuk ke Desa Sukarara harus berhenti dulu ketika berpapasan dengan kendaraan yang lain karena besarnya, terutama akses yang dari Baypass Penujak menuju Sukarara, dan juga dari Desa Batutulis menuju Sukarara,” tambahnya.
Kalaupun memang Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah tidak sanggup untuk membangun akses tersebut maka seyogyanya provinsi lah yang kemudian mengambil alih jalan ini, dengan peningkatan jalan dan dapat di klaim sebagai jalur akses provinsi.
Loteng dengan potensi wisata memiliki spot tiada tara dimata dunia seharusnya bukan hanya orang Indonesia, tapi dari seluruh dunia. Bahkan ia memaparkan untuk motogp tahun ini akan banyak hadir penonton dari luar negeri, dan yang terkonfirmasi sudah masuk dari Australia dan juga Eropa.
“Untuk saat ini sudah ada tamu yang booking masuk dimana sekitar 300 wisatawan domistik dari 12-15 Oktober ini dengan paket MotoGP, kemudian dari 1500 anggota HPI Loteng, sekitar lebih dari 800 tamu telah terbooking di masing-masing agen travel,” bebernya.
“Bahkan untuk agen travel yang tidak mengejar kesempatan MotoGP ini dengan cekatan, dipastikan akan banyak para turis yang tanpa guide,” tambahnya.
Adapun soal keluhan seperti tahun lalu soal mahalnya hotel ia katakan hal ini juga masih terjadi di Lombok, jika dibandingkan dengan even MotoGP yang digelar di Malaysia dan Thailand hanya 5 juta sudah beres semua, namun untuk di Lombok sendiri saat ini dibandrol sekitar 10 juta.
Kemudian untuk akomodasi sendiri Lombok masih sangat kekurangan, dengan kebutuhan Bus ukuran besar, mobil kelas ekonomi ke atas juga dipastikan ribuan unit plat luar NTB bakalan dipakai saat MotoGP 2023. (tim)