Polres Lombok Timur memiliki sosok Polisi hebat. Yakni AIPDA Muhammad Subari Sadli, yang berdinas di Polsek Selong. Puluhan alumni penghafal Alquran dihasilkan dari LKSA yang dibentuknya.
MUHAMAD RIFA’I – LOMBOK TIMUR
AIPDA Muhammad Subari Sadli, lahir di Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur Lombok Timur (Lotim), lahir tahun 1980 silam. Tahun 2002 lalu ia dilantik menjadi anggota Polri, setelah menyelesaikan pendidikan sebagai anggota Polri. Beberapa tahun selesai dilantik menjadi anggota Polri, ia langsung ditugaskan di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Belanting Kecamatan Sambelia Lotim.
Selama bertugas di SPN Belanting, ia menjadi Tenaga Pendidik (Gadik). Kemudian tahun 2018, pihaknya pun dipindah tugaskan ke Polres Lotim. Saat ini, Subari panggilan akrabnya ini bertugas di Polsek Kota Selong. Ia cukup dikenal sebagai sosok yang religius.
Disamping sebagai abdi negara di bawah institusi Polri, sosok bapak dua anak ini memiliki kepedulian tinggi terhadap generasi masa depan, yang hidup di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan bebasnya pergaulan. Berangkat dari kondisi itu, di tahun 2018 lalu, ia mendirikan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darusshomad yang saat ini berdiri di Dusun Berangkak Desa Kerongkong Kecamatan Suralaga Lotim.
LKSA ini bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, bekerjasama dengan Yayasan Darul Qurro Walhuffaz Pondok Pesantren Darusshomad. LKSA ini, berdiri setelah melihat antusiasme belajar anak-anak yang tinggi. Mereka bebas memilih sekolah sebagai tempat mereka menuntut ilmu, namun terkadang sekolah yang diinginkan itu harus pupus terbentur biaya yang tinggi. Mengingat latar belakang dan ekonomi yang memprihatinkan. Ada yang tidak mampu sebab yatim piatu, dan ada pula karena ditinggal merantau oleh orang tuanya.
Cita-cita di balik LKSA itu, ingin melihatnya sebagai generasi yang berkualitas secara spiritual question, atau pun spiritual intelegensi. Kalau anak-anak sudah baik, menurutnya untuk membuat mereka pintar gampang.
Sehingga pihaknya memfasilitasi harapan-harapan mereka yang ingin bersekolah, melalui lembaga yang dibentuk yakni LKSA Darusshomad. Baginya, LKSA ini sebagai tempat pengabdian dunia dan akhirat.
Saat mendirikan LKSA ini, ia mendapat dukungan penuh pihak keluarga. Sudah banyak alumni yang menghafal Alquran, merupakan hasil didikan di LKSA. Karena santri yang berada di bawah naungan lembaga LKSA ini, langsung bersekolah di Ponpes Dharussomad. Bicara seragam sekolah, ditanggung penuh oleh LKSA. Meskipun sebanyak 61 orang santri yang saat ini berada di bawah payung LKSA tersebut.
Dari 61 orang itu, bukan saja berasal dari Lotim, tapi banyak juga dari kabupaten lain seperti Lombok Tengah. Bahkan bagi yang terkena denda lantaran tidak mencapai target hafalan Alquran, tetap LKSA yang membayarkannya. Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. LKSA ini setiap bulannya mendapat bantuan makan minum dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lotim, dan Baznas NTB. Selain itu juga, ada pula donatur yang datang memberikan santunannya. Ia pun setiap bulan menyisihkan sedikit gajinya, untuk membeli kebutuhan dapur, sehingga kebutuhan empat sehat lima sempurnanya tetap terjaga.
“Ini hanya demi sebuah pengabdian, agar mereka bisa meraih cita-cita, melahirkan generasi yang hafal Alquran, memiliki pondasi agama yang kuat. Dan Alhamdulillah, selama membina anak-anak di LKSA ini, selalu saja ada rizki untuk memenuhi kebutuhan makan minumnya sehari-hari,” kata AIPDA Muhammad Subari Sadli.(*)