Nenek Alami Katarak, Berhenti Berdagang Demi Rawat Cucu

 

Tubuh nenek Fatimah tak lagi sekuat dulu. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, Fatimah tetap sabar merawat cucunya Luna yang mengidap gangguan syaraf otak.

 

WINDY DHARMA-LOMBOK BARAT

SABAR dan tak lelah terus berusaha dan berdoa. Memohon kepada Yang Maha Kuasa agar cucu tercinta Deluna bisa kembali sehat seperti anak-anak seusianya. Tak sedikit pun terbersit di pikirannya untuk menelantarkan Luna. Meski ibu kandungnya yang justru tega menelantarkan anaknya. Sebisa mungkin Fatimah berusaha merawat Deluna dengan penuh kasih sayang. Tanpa mengeluh meski harus mondar mandir setiap Senin dan Kamis setiap pekan membawa cucunya ke RSUD untuk terapi. Meski diakuinya terkadang masalah transport menjadi kendala. “Kadang kalau ada yang antar,” ucap Fatimah.

Demi merawat sang cucu, ia rela berhenti berdagang jagung manis di pasar. Sedangkan sang kakek Muliadi bekerja sebagai pengarat atau pencari rumput untuk sapi milik orang lain. Hasilnya nanti dibagi dua dengan pemilik sapi ketika sapi dijual atau berkembang biak. Syukurnya keluarga ini telah mendapatkan program bantuan PKH dan BPJS. Selain itu, ada bantuan dari desa, seperti makanan, BLT DD dan lainnya. Termasuk pelayanan posyandu rutin terhadap Deluna. Rumah yang ditinggali pun dari bantuan gempa.

Kadus Luwuk Desa Tempos, H Sofian menerangkan bahwa Deluna ditinggalkan ibunya ke Brunei Darussalam saat usia 2 minggu. “Sebelum lahir Deluna ini, orang tuanya bercerai,” kata dia.

Mengenai bantuan, Kades Tempos, H Sudirman mengatakan, perhatian dan bantuan telah diberikan dari pihak dusun dan desa. “Kita berikan bantuan dari desa. Di samping PKH, beras dan BPJS,” kata dia.

Baru-baru ini pihaknya juga memberikan bantuan telur, susu, makanan lainnya. Deluna juga mendapatkan pelayanan posyandu rutin dari kader posyandu dan puskesmas setempat. Serta mendapatkan program pemberian makanan tambahan dan stunting dari desa. Ia berharap agar pemerintah memberikan Intervensi penanganan maksimal terhadap Deluna.(*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 92

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *