Pihak Ponpes Klaim Murni Kecelakaan
PRAYA- Permasalahan santri di Ponpes Nurul Quran Mertak Tombok dimediasi, kemarin.
Dalam mediasi ini mempertemukan pengurus Ponpes dan keluarga santri bersama sejumlah tokoh serta aparat.
Mediasi yang berlangsung di aula ponpes setempat guna mencari kebenaran dari kejadian yang dialami santri setempat yakni MJ, yang mengalami luka parah tanpa sebab yang jelas. Hal ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan keluarga santri.
Dari pengakuan MJ, ia sendiri tidak mengetahui secara pasti terkait kejadian sehingga mengalami luka serius. Ia bercerita, sebelum kejadian, selepas menjalankan tugasnya sebagai mualim, ia langsung beristirahat sekitar pukul 12 malam. Saat itu, ia tidur dengan posisi kepala berada di bawah lemari masjid. Selang beberapa jam, MJ terbangun dan menyadari kepalanya sudah berdarah tanpa sebab yang jelas. Di menyadari keningnya berdarah setelah ia terbangun tengah malam saat berniat membangunkan santri yang lain salat Tahajud. Kejadian itu langsung dilaporkan ke pihak Ponpes dan dibawa berobat ke Puskesmas Panaban.
Menanggapi kejadian tersebut, Pengasuh Ponpes Nurul Quran Mertak Tombok, Ustaz Ramdan Ahmad menyampaikan, apa yang dialami oleh santri MJ adalah hal yang tidak terduga. Menurutnya tidak ada pihak yang disalahkan, karena apa yang dialami MJ diklaim murni sebuah kecelakaan atau musibah. Terlebih saat kejadian juga MJ sedang sendirian dan tidak ada orang lain.
“Saya percaya dia (MJ) selama ini orangnya baik, tidak pernah bermasalah dengan santri yang lain. Sehingga kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi kami,” tuturnya.
Ramdan mengatakan, MJ dikenal sebagai santri yang jujur, baik, patuh dan penurut. Apalagi dia selaku pengurus bidang peribadatan yang mengatur seluruh aktivitas di masjid dan musala.
“Dia (MJ) yang memegang penuh terkait aturan-aturan peribadatan, seperti aturan tidak diizinkan santri lain tidur di masjid kecuali pengurus. Aturan ini diberlakukan supaya santri bisa istirahat penuh karena Subuh sudah mulai mengikuti program Diniyah,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Ponpes, Ustadz Syarifudin menyampaikan, keberadaan MJ memiliki peran penting di Ponpes untuk mengurus santri yang lain.
“Sementara terkait kepulangan MJ sebelumnya tanpa ada konfirmasi dari pihak Ponpes, karena hasil pemeriksaan medis menyatakan masih bisa beraktivitas, karena itu hanya luka ringan yang sembuh dalam beberapa hari,” ucapnya.
Dari hasil mediasi, pihak Ponpes menyarankan agar MJ tetap melanjutkan pendidikannya, karena dalam beberapa bulan ke depan akan berlangsung ujian semester dan kelulusan. Akan tetapi, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, pihak keluarga tetap menginginkan MJ pindah bersekolah di tempat lain. Karena itu sudah menjadi keputusan keluarga besar MJ.(cr-hza)