KOMPAK: Suasana Jamran Kopang di Embung Bual, Desa Aik Bual. (Ist)

LOTENG – Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwaran) Kopang, Lombok Tengah, sukses menggelar perhelatan akbar Jambore Ranting (Jamran) Kopang Tahun 2025. Sebuah kegiatan tiga hari yang sarat nilai pendidikan karakter, keterampilan hidup, dan kesadaran sosial bagi generasi muda.

Berlangsung 17–19 Oktober 2025 di Bumi Perkemahan Taman Wisata Aik Bual, Desa Bual, Kecamatan Kopang, kegiatan ini diikuti sekitar 700 peserta Pramuka Penggalang dari SD/MI dan SMP/MTs se-Kecamatan Kopang.

Dengan mengusung tema “Mewujudkan Pramuka Penggalang yang Aktif, Berkarakter, Terampil, dan Peduli Lingkungan,” Jamran 2025 menegaskan kembali peran strategis Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.

Kegiatan resmi dibuka oleh Camat Kopang, Lalu Agus Mawardi selaku Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Ka. Mabiran) Gerakan Pramuka Kopang. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran pramuka sebagai “sekolah kehidupan” di alam terbuka.

“Jambore ini bukan sekadar berkemah, melainkan wadah pembentukan karakter dan kepedulian sosial. Saya mengapresiasi inovasi Kwarran Kopang yang memasukkan isu-isu penting seperti literasi, mitigasi bencana, dan bahaya pernikahan dini ke dalam kurikulum kegiatan. Ini bukti nyata bahwa Pramuka hadir sebagai solusi bagi persoalan sosial remaja,” ujar Camat Kopang.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh perwakilan Kwartir Cabang Lombok Tengah, Kapolsek Kopang, Danramil Kopang, serta Kepala Desa Aik Bual. Kehadiran unsur Forkopimca tersebut menjadi wujud dukungan nyata terhadap pembinaan karakter generasi muda melalui kegiatan kepramukaan.

Ketua Kwaran Kopang, Abdul Mujib, menjelaskan bahwa Jamran tahun ini berbeda dari jambore sebelumnya. Selain kegiatan kepramukaan klasik, panitia menambahkan materi edukatif yang selaras dengan tantangan zaman diantaranya Edukasi Literasi, melalui workshop literasi fungsional, peserta diajak menulis jurnal perkemahan, membuat berita singkat, serta berdiskusi kritis tentang informasi digital. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kesadaran informasi, mitigasii Kebakaran:

Dengan dukungan instansi terkait, peserta dilatih mengenal teknik pencegahan dan penanganan kebakaran. Mereka mempraktikkan penggunaan APAR sederhana serta langkah-langkah evakuasi darurat yang aman.

“Kemudian bahaya pernikahan dini, materi ini dikemas dalam diskusi interaktif bersama narasumber ahli. Peserta mendapat pemahaman tentang dampak negatif pernikahan dini terhadap pendidikan, kesehatan, dan masa depan anak,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya melakukan Outbond dan Aksi Lingkungan Jadi Puncak Kegiatan Sebagai penyeimbang kegiatan edukatif, panitia menggelar serangkaian outbond dan permainan tim yang melatih fisik, kepemimpinan, serta kerja sama. Permainan seperti flying fox mini, spider web, dan team building games menjadi favorit para peserta.

Tema “Peduli Lingkungan” juga diwujudkan secara konkret melalui aksi bersih-bersih kawasan Taman Wisata Aik Bual dan penanaman bibit pohon. Kegiatan ini mengajarkan peserta arti tanggung jawab terhadap kelestarian alam dan kebersihan lingkungan.

“Dengan kombinasi kegiatan edukatif, rekreatif, dan sosial, Jamran Kopang 2025 meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Para Pramuka Penggalang tak hanya pulang dengan keterampilan baru, tetapi juga membawa semangat untuk berkontribusi positif di lingkungan sekolah dan masyarakat,” pungkasnya. (fiz)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *