MATARAM – Komisi II DPRD Provinsi NTB melangsungkan Kunjungan Kerja ke Dinas Pertanian Lombok Tengah. Parahnya, wakil rakyat mendapatkan masalah yang dihadapi para petani.
Ketua Komisi II DPRD NTB, Lalu Pelita Putra menerima sejumlah laporan yang disampaikan Dinas Pertanian dan Peternakan setempat. Dibidang pertanian, hasil panen raya masih belum maksimal. Pembelian gabah dan jagung petani oleh Bulog tidak sesuai harapan masyarakat.
Mirisnya harga Jagung di Lombok Tengah sangat rendah. Harga Jagung masih berkisar di harga Rp 4.300. Harga tersebut jauh dibawah HPP. Bahkan Bulog masih belum melakukan pembelian dengan alasan Gudang penuh. Kondisi tersebut tidak sesuai janji presiden dan Menteri Perdagangan.
“Apa yang disampaikan Dinas Pertanian Peternakan Lombok Tengah ini jadi persoalan serius yang kami atensi,” tegas Pelita di Mataram. Rabu, (16/04).
Beberapa petani yang sudah panen dan menjual jagungnya mengeluhkan harga yang sangat rendah. Pelita mengatakan dirinya justru mendengar keluhan langsung dari petani. Harga Jagung di Gudang harganya Rp 4.500. Sedangkan kalau dibeli Pengepul langsung dipetani sangat bervariasi. Ada yang Rp 4.250, ada yang membeli Rp 4.300.
Politisi PKB itu menyampaikan mulai awal April sampai bulan Mei, petani sudah mulai panen raya. Sehingga jika tidak secepatnya mendapat perhatian pemerintah maka akan sangat merugikan petani jagung.
“Modal menanam Jagung ini tinggi. Menguras banyak tenaga. Kita minta perhatian pemerintah segera,” desaknya. (jho)