DIKI WAHYUDI/RADAR MANDALIKA NELAYAN: Terlihat aktivitas nelapan di pesisir Pantai Kuta, Pujut Lombok Tengah, belum lama ini.

PRAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Tengah, Anas mengungkapkan jika jumlah penduduk miskin terus bertambah. Peningkatannya sampai 3,84 ribu. Sementara penurunan angka kemiskinan tahun 2020-2021 tidak ada.

“Penduduk miskin yang bertambah di Lombok Tengah, untuk 2020-2021 posisi Lombok Tengah stagnan alias jalan di tempat,” ungkap Anas dalam podcast bersama Radar Mandalika Official, Selasa kemarin.

Anas membeberkan data sejak 2017 sampai 2021 data jumlah penduduk miskin. 2017 142,14 ribu, 2018 130,00 ribu, 2019 128,82 ribu, 2020 128,10 dan tahun 2021 131,94 ribu. Sementara indeks keparahan kemiskinan tahun 2017 0,75, 2018 0,54, 2019 0,25, 2020 0,26 dan 2021 0,35 persen.

Dijelaskan Anas, sedangkan data indikator kemiskinan kabupaten/kota di NTB 2021 Kabupaten Lombok Tengah 131,94 ribu. “Tapi kalau angka pengangguran Lombok Tengah menurun menjadi 2,33 dari tahun 2020 3,74,” bebernya.

Selanjutnya, indeks pembangunan manusia (IPM) Lombok Tengah tahun 2017-2021. Dimana tahun 2017 IPM 64,36 ribu, 2018 65,36 ribu, 2019 66,36 ribu, 2020 66,43 ribu dan tahun 2021 66,72 ribu.

“Ini semua data sebelum event MotoGP yang kami sampaikan,” jelasnya.

Anas menyebutkan, meningkatnya jumlah penduduk miskin disebabkan banyak factor. Salah satunya, jumlah penduduk yang bertambah, minimnya lapangan pekerjaan dan kurangnya focus program pemerintah terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Saya kasi contoh juga, merokok bisa menyebabkan angka kemiskinan bertambah. Merokok salah satu penyebab juga, kan lumayan harga rokok termasuk bisa berdampak penyakit dan ini butuh biaya pengobatan,” tegas pria asal Lombok Timur itu.

Selama ini Anas melihat, focus program pemerintah Lombok Tengah banyak ke infrastruktur dan minim ke SDM. Harusnya, dalam momen persiapan tuan rumah MotoGP kemarin, pemerintah kabupaten harusnya focus ke SDM.

“Kita tahu bahwa infrastruktur itu kan banyak dari pemerintah pusat, harusnya ambil peran masing-masing, jangan ikut membangun infrastruktur terus,” sentilnya.

Untuk itu, Anas kedepan berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan pengembangan SDM. Bukan hanya focus pada fisik dan infrastruktur saja.

“Sebenarnya menekan agar menurun angka kemiskinan itu tugas kita bersama. Tapi bisa menurun juga jika program pemerintah berdampak langsung ke masyarakat,” pungkasnya.(red)

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 530

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *