MATARAM – Gubernur NTB, H. Zulikeflimansyah tanpak kecewa dengan dua OPD dalam rapat pimpinan, Kamis kemarin. Kekecewaan terlihat saat gubernur menanyakan persiapan kegiatan menyambut MotoGP. Dua OPD yakni, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Dinas Pariwisata NTB. Dimana Dinas LHK gubernur menanyakan kondisi penghijaun yang merupakan program presiden baik yang pernah ditanami saat peresmian Sirkuit Mandalika lalu, maupun tanaman pohon yang ada di sepanjang Bypas BIL – Mandalika yang ditemukan banyak pohon patah, layu bahkan hilang.

 

 

“Saya melihat terkesan tidak profesional (OPD-nya). Tidak profesionalnya kita menangani persoalan ini. Untuk itu saya terpaksa turun sendiri melihat langsung,” tegas gubernur.

 

Selanjutnya, Dinas Pariwisata yang mana tidak ada programnya yang jalan maupun rencana event pariwisata lainnya, padahal Februari sudah ada pra musim dilanjutkan sampai bulan Maret perhelatan MotoGP.  “Kemarin saya panggil Dispar, apa program kita. Dijawab tidak ada. Dan itu artinya kita tidak serius. Tidak ada semangat untuk mengejar reward (jadi tuan rumah),” kata gubernur tegas.

 

Gubernur mengatakan, tugas sebagai tuan rumah bukan sekadar menggugurkan kewajiban apalagi hanya sebatas formalitas saja. Dia menghendaki supaya seluruh OPD bergerak mempersiapkan semuanya untuk menyambut MotoGP. Gubernur mengatakan pekan depan Presiden RI, Joko Widodo akan meninjau langsung persiapan NTB sebelum pelaksanaan MotoGP itu.

 

“Apalagi Rabu besok ini Presiden Jokowi mau datang. Kalau semuanya belum beres kan malu-maluin,” ungkapnya.

 

Di tengah berjalannya rapat ini, mendadak media diimbau berada di luar ruangan rapat.

 

Usai rapat, gubernur yang ditemui media mengatakan rapat pimpinan itu tidak ada lain supaya perhelatan MotoGP bisa berjalan sukses. Jangan sampai kinerja ASN terkendala soal administrasi biasa.

 

“Karena kita berinteraksi juga dengan teman-teman (tamu) nasional,” ujarnya.

 

Gubernur menginginkan persiapan di daerah telah matang. Disebutkannya tamu yang akan berdatangan mencapai 200 ribu orang maka akomodasinya seperti apa, kesiapan penginapan seperti apa termasuk pelaksaan vaksinasi daerah sudah sejauh mana. Jangan sampai perjalanan vaksinasi ini malah mengendor.

 

“Kita sudah tugaskan asisten 1 sebagai koordinator soal vaksinasi ini,” bebernya.

 

Penekan gubenur juga bagaimana masalah koordinasi satu sama lain bisa berjalan dengan baik. Sorenya gubernur akan rapat juga dengan ITDC untuk memperjelas posisi dan tugas masing- masing. Gubernur mengatakan jangan sampai Pemprov terlihat pro aktif di satu bidang malah sudah ada pihak lain yang menghandle.

 

“Tiketing misalnya kalau kita ambil (urus) sudah ada MGPA, racingnya juga sudah ada yang urus,” sebutnya.

 

 

Untuk itu, Pemprov NTB berada pada posisi menunggu apa yang kira-kira bisa dikontribusikan dalam pelaksaannya itu.

 

Terpisah, Kepala Dinas LHK NTB, Madani Mukaram mengakui banyak pohon terutama di jalur tengah Bypass BIL-Mandalika dicuri. Disebutkannya ada 1.200 an pohon dengan jenis Tanpak Kencana dan Tabebuya. Bibit pohonnya terbilang mahal mencapai 100 ribu/batang.

 

“Di bypass banyak yang hilang. Kita udah 3 4 kali ulang nanam diambil lagi dicuri,” ungkapnya kepada media.

 

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) untuk memantau mengingat mereka punya petugas pengawas lapangan. “Tapi karena dicuri susah juga. Namanya nyuri ratusan. Udah ditanam 50 -60 persen an hilang lagi,” keluhnya.

 

Dalam penanaman pohon tersebut LHK meminta semua perbankan ikut andil. Bahkan masing-masing dibagi habis sama-sama satu KM untuk menanam dan langsung mengawasi.

“Tadi teman ke lokasi persiapan minggu depan. Saya akan kontak lagi bank itu,” singkat dia. (jho/rif)

 

 

Post Views : 145

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *