MUHAMAD RIFA'I / RADAR MANDALIKA MENYEMUT : Ribuan massa saat turun jalan mendesak MQ diadili dan mendesak usir faham wahabi dari tanah Lombok khususnya Lotim, kemarin.

LOTIM – Ribuan massa Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) tergabung dalam Aliansi Anti Wahabi kembali turun aksi ke jalan. Mereka aksi damai ke kantor Bupati Lombok Timur (Lotim). Massa kembali mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), mengadili ustadz MQ Assunnah Bagik Nyaka Kecamatan Aikmel.

 

Aksi itu dipimpin Ahmad Asdaruddin sebagai koordinator umum (Kordum) dan Muh Zaini sebagai pengendali lapangan. Massa menuntut selain menolak dan mendesak agar salafi atau wahabi atau As Sunnah diusir dari pulau Lombok tangkap dan proses secara hukum ustadz MQ yang telah melecehkan makam leluhur, hentikan apa pun bentuk aktivitas As sunnah yang meresahkan di wilayah Lotim, menolak faham intoleran, faham radikalisme di wilayah Lotim dan meminta Bupati Lotim mencabut diri dari status kepengurusannya sebagai dewan penasehat As Sunnah.

 

Kodum aksi, Ahmad Asdaruddin, dalam orasinya mengatakan, hari ini ribuan masyarakat Ahlussunnah Waljamaah dari berbagai organisasi turun menuntut MQ agar dihukum sesuai hukum yang berlaku. Aparat harus menegakkan hukum, bukan hanya mengamankan saja, tapi diproses sampai tuntas.

Salafi atau wahabi, atau As Sunnah, merupakan organisasi yang memecah belah umat muslim, dengan ceramah dan pengajian mereka yang selalu mensyirikkan dan mengkafirkan ajaran Ahlulsunnah waljamaah, penganut Asy’ariyah yang dianut oleh mayoritas umat muslim di Lombok dan Indonesia umumnya.

“Kita akan terus mengawal perkembangannya, sampai dimana keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus ini,” ucapnya.

 

Sementara, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda NWDI, M Halqi, meneriakkan usir dan tolak faham wahabisme dari Lotim. Massa di sini berkumpul untuk membela akidah. Apa yang telah keluar dari mulut MQ itu, merupakan kekerasan yang membuat hati masyarakat sakit.

“Orang seperti itu layak masuk penjara, karena telah membuat suasana gaduh. Pemerintah daerah juga, harus segera tuntaskan masalah yang terjadi di Wilayah Lombok Timur,” pintanya.

Salah satu orator, Eko Rahadi dalam orasinya menyebutkan, aksi damai ini merupakan bentuk perjuangan masyarakat membela leluhurnya.  Sebagai bupati  harus bijak dan netral, dan MQ harus diseret Bupati dan Kapolres sampai kemeja Pengadilan.

“Faham wahabi tak boleh ada di bumi ini dan lombok timur khususnya. Bupati juga harus segera membuat Peraturan Daerah tentang cagar budaya,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lotim, H Rumaksi SJ di hadapan ribuan massa, menjawab bahwa MQ telah diamankan kepolisian, untuk dilakukan proses hukum sesuai aturan hukum dan perundangan-undangan yang berlaku. Apa yang menjadi aspirasi dan keinginan masyarakat dalam aksi ini, Pemda Lotim bersama Forkopimda akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan mengawal proses hukumnya.

“Selaku umat muslim yang beriman, kita datang ke tempat ini dengan baik maka kembali juga dengan baik,” serunya.

 

Kapolres Lotim AKBP Herman Suriyono, berterimakasih pada massa aksi dengan humanis menyampaikan aspirasinya. Ia mengajak semua komponen masyarakat, tetap menjaga kondusifitas wilayah lotim, mengingat sebentar lagi akan dihelat event MotoGP.

Katanya, Polres Lotim akan melakukan penegakan hukum atas ujaran kebencian yang terjadi. Untuk itu, masa aksi diminta tidak boleh main hakim sendiri, serta mengajak terus memantau perkembangannya.

“Apa pun perkembangan kasus ini, nantinya kami akan terus menyampaikan pada masyarakat,”pungkasnya. (fa’i/r3)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *