MAKKAH – Sebanyak 45 jamaah umrah Muhsinin Tour & Travel bertolak ke Madinah. Keberangkatan jamaah ini dilepas langsung oleh Direktur Muhsinin Tour & Travel, H. Ahmad Muharris.
”Semoga para jamaah bisa lekas kembali lagi ke Mekkah,” ucapnya.
Untuk menuju Madinah, rombongan terbagi dua. Sebagian besar menggunakan transportasi bisa. Sedangkan ada beberapa jamaah lainnya mendapat kesempatan untuk mencoba kereta api cepat.
Haris menjelaskan, kereta api cepat ini menjadi fasilitas transportasi alternatif untuk jamaah Muhsinin Tour & Travel.
“Kami siap melayani jika ada jamaah yang ingin memesannya,” katanya.
Bos Muhsinin ini mengatakan, kerta cepat Harramain atau HHSR (Harramain High Speed Railway) ini dapat mempersingkat waktu tempuh Makkah-Madinah.
”Kalau bus lima sampai enam jam. Pakai kereta cuma dua jam-an,” jelasnya.
Sekitar Pukul 14.00, didampingi seorang mutawif berangkat ke stasiun. Setelah 30 menit kemudian sampai. Arsitektur stasiunnya sunggu modern. Suasana cukup tenang dan lengang. Sangat nyaman berada di dalam stasiun ini untuk menunggu jadwal keberangkatan.
Terdapat kedai kopi dan makanan ternama di dalamnya. Seperti Starbuck dan Subway. HHSR merupakan proyek raksasa Saudi yang diresmikan sendiri oleh Putra Mahkota Muhammad Bin Salman dan beroprasi sejak 2019. Proyek yang merupakan cerminan modernisasi Arab Saudi ini dibangun oleh konsorsium dari perusahaan Saudi, Cina, Prancis, dan Spanyol. Nilai proyeknya hampir mencapai Rp 100 triliun.
Dimana, kereta menuju Madinah yang ditumpangi tepat berangkat sesuai jadwal. Pukul 16.00 waktu setempat. Kabin gerbong kerta peluru milik Saudi ini cukup kedap. Interiornya juga kekinian.
Perbedaan kelas bisnis dan ekonomi juga tidak mencolok. Di bisnis kursinya sedikit lebih lega dan dilengkapi layar entertainment.
Sayangnya kereta modern ini tidak dilengkapi koneksi wifi. Atau memang tidak diperlukan. Karena yang naik kereta ini dipastikan punya kuota internet yang melimpah di ponselnya masing masing.
Kereta mulai meninggalkan stasiun. Kecepatan kereta diinformasikan di layar tv di plafon gerbong. Usai meninggalkan kota Makkah, kecepatannya semakin bertambah, hingga tembus kecepatan maksimal 300 kilometer per jam.
Dari kecapatan maksimal itu, yang berada di dalam anteng-anteng saja, kereta tidak berguncang sama sekali. Mulus.
Rute kerata Makkah-Madinah ini juga berhenti di Stasiun Pusat Sulaymaniyah Jeddah dan stasiun KAEC (King Abdullah Economic City) di Rabigh. Kereta sampai di Madinah tepat pukul 18.00 waktu setempat. Bangunan stasiunnya juga tak kalah megah dengan yang di Makkah. Suasananya juga lengang.
Keluar stasiun Madinah, rombongan yang ada melanjutkan perjalanan menggunakan taksi menuju hotel tempat menginap. Yang masih satu kawasan dengan Masjid Nabawi.
Rombongan jamaah umrah Muhsinin Tour & Travel akan berada di kota Rasul ini selama tujuh hari.(jpg/red)