LOBAR—Tempat Pembuangan Akhir (TPA) darurat di Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung, hari ini akan ditutup. Setelah tiga hari menampung beberapa ton sampah warga Lombok Barat (Lobar).
Dampak penutupan sementara Tempat Pengolahan Akhir (TPA) regional Kebon Kongok sejak 29 Juni lalu karena proses geomembran (pelebaran). “(TPA darurat Lobar) sudah berfungsi hanya sampai hari Kamis,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar, Hermansyah, Rabu (3/7).
Selama tiga hari beroperasi, TPA darurat sudah menampung sekitar 6 ton sampah. Secara keseluruhan, lahan TPA darurat seluas dua hektare itu bisa menampung hingga 100 ton sampah. Sesuai rencana, TPA darurat beroperasi sampai kembali dibukanya TPAR Kebon Kongok. “Infonya sudah dibuka lagi TPA (Kebon Kongok, red). Jadi TPA sementara ini, hanya kita pakai sampai hari Kamis. Kemudian kita akan timbun,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Taman Ayu, Tajudin mengaku lahan yang ditempati TPA darurat itu milik warga. Lokasinya di samping lahan Pemda Lobar. “Itu lahan bekas kerukan tanah bata dan lokasinya lumayan jauh dari pemukiman warga,” terang Tajudin yang ditemui di ruang kerjanya.
Rencana awal, lokasi TPA darurat itu di lahan Pemda. Hanya saja jarak lahan pemda itu dengan sekolah membuat warga khawatir. Kendati hanya sifatnya sementara, sampah-sampah itu akan ditimbun dengan tanah pasca digunakan. Karena kondisi ini dinilai mendesak, pihaknya mencoba memberi pemahaman kepada masyarakat.
“Persoalannya adalah, jika tidak diberikan ruang yang 3 hari ini maka surplus sampah yang ada di TPA (Kebon Kongok) akan membahayakan masyarakat kita juga,” jelasnya.
Jika penumpukan sampah di TPAR Kebon Kongok melewati landfill dan keluar dari perencanaan, justru akan menyebabkan longsor sampah.
“Sehingga kita kasih waktu ke TPA untuk tempat pembuangan baru. Sehingga harus ada jeda (pembuangan sampah ke TPAR Kebon Kongok),” terangnya.
Meski memberikan izin untuk TPA darurat, Tajudin tetap memberikan catatan kepada Dinas LH. Yakni truk sampah yang melintas harus mengunakan jaring penutup sampah. “Biar sampah tidak tumpah dan menganggu warga,” imbuhnya.
Awalnya waktu pembuatan geomembran selama satu hingga dua pekan. Namun, pihaknya bersyukur, pembuatan itu dapat tuntas selama tiga hari saja. “Jadi besok (Kamis, red) sudah kita tutup (TPA darurat Lobar),” tandas Tajudin. (win)