MATARAM – Pandangan atas dinamika politik di NTB terus bermunculan dari berbagai pihak. Tidak saja bagi para legislator. Pun demikian dengan para senator asal NTB. Belakang muncul hasil survei publik dari empat anggota DPD RI asal NTB, setengahnya akan tumbang. Bagaimana tanggapan Evi Apita Maya?
“Kita manusia hanya bisa ikhtiar saja,” ungkap Anggota DPD RI, Evi Apita Maya di Mataram, Sabtu pekan lalu.
Anggota Komite III berparas ayu itu diketahui pemegang suara tertinggi hasil Pemilu 2019 lalu dari tiga anggota senator lainnya di NTB meski politisi keturunan Minang tersebut merupakan pendatang baru di DPD RI.
Evi mengaku tidak akan terpengaruh dengan hasil survey apapun itu. Terpenting baginya bagaimana terus berbuat bagi masyarakat melalui Tupoksi yang dijabat saat ini yaitu urusan Pekerja Migran Indonesia.
“Meski ada survey itu, nanti kita lihat di 2024. Saya sendiri sudah berusaha maksimal semampu saya melakukan hal-hal yang bisa menarik simpati masyarakat,” akunya.
Diakuinya, kewenangan anggota DPD RI di Senayan terbatas. Namun demikian Evi akan terus berbuat semampunya.
“Tapi dengan keterbatasan itu saya berbuat apa yang bisa saya lakukan,” ungkapnya penuh optimis.
Evi pun tidak bisa mengatakan konstelasi politik 2024 berat ataupun ringan. Prinsipnya lawan politik tidak boleh dianggap enteng tetapi juga tidak harus terbebani.
“Kita tetap jalan berbuat baik dengan keterbatasan kita. Karena usaha tidak akan menghianati hasil,” ujar politisi ramah senyum itu.
Terakhir Evi mengaku optimis dukungan dari keluarga besar Minang di NTB masih ada. Disebutkannya, ada 5 ribu Kepala Keluarga (KK) Minang yang sudah menjadi warga NTB selama ini terus mendukungnya untuk maju sebagai anggota senator dua periode.(jho)