PRAYA – Seorang yang mengaku pemilik lahan di Dusun Penimpoh Desa Montong Gamang, Kecamatan Kopang memblokir jalan dibangun pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2019. Dimana, jalan akses masuk dari jalan utama hotmix menuju tiga dusun kini tidak bisa dilalui warga. Sementara sejak lama jalan itu digunakan masyarakat umum.
Adapun pemblokiran dilakukan warga mengaku pemilik lahan dengan cara, memagari dengan menalud pondasi menggunakan batu pasangan yang telah dipasang secara permanen. Begitu juga pohon digunakan untuk diblokir sudah tumbuh.
Kepala Dusun Embung Karung III, Munawir Haris mengungkapkan lahan ini tahun 1980 dihibahkan orang oleh almarhum H. Mukmin. Namun aneh, jalan itu sekarang justru ditutup oleh sang anak, Mansur.
“Ini ditutup sejak 2 bulan lalu. Katanya tidak jadi menyerahkan tanah ini untuk umum, padahal ini sudah diserahkan ke umum oleh almarhum orang tuanya,” ungkap kadus.
Diterangkannya, Jalan ini sudah 3 tahun dipergunakan paska dengan dijadikan program TMMD, sementara jalan ini sudah bertahun sudah dilalui warga. Sementara saat TMMD mengusulkan jalan ini dibangun, ia memastikan tidak ada persoalan. Mansur sebenarnya sudah rapat dengan pihaknya bahkan Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa soal penutup jalan, namun buntu.
“Akses jalan ini untuk tiga dusun, yakni Dusun Penimpoh, Montong Bolok, dan Embung Karung III,” bebernya.
Kadus mengaku, dirinya sebagai Kadus kedepan agar kewibaan negara ini tidak disepelekan seperti ini. Dengan kondisi sekarang ini, sama artinya telah menyia-nyiakan hajatan pemerinyah untuk masyarakat luas.
“Karena 1 orang program ini tidak dapat dinikmati masyarakat, pemerintah adalah bapaknya rakyat,” sentilnya.
“Kami terisolir ini semua serba sulit, terlebih saat ini kami sedang membangun musala. Kalau bahan bangunan harga pasir 700 ribu, jadi kalau dijumlahkan harga bahan dan harga lansir bisa menjadi 1 juta,” sambungnya.
Sementara, Kepala Desa Montong Gamang, Moh Amin Abdullah berharap akses jalan dibuka kembali.”Kami dulu usulkan jalan ini diperpanjang melalui program TMMD ke Dandim Loteng. Masyarakat sangat antusias dan sejak puluhan tahun di areal tersebut memang sudah menjadi akses jalan,” kata kades.
Sementara kata kades, dulunya orang tua Mansur memberikan akses jalan untuk beberapa Kepala Keluarga (KK) yang yang tidak memiliki akses jalan.
“Tindak lanjut dari persoalan ini kami mencari solusi bersama Polsek dan Danramil,” terangnya.
Sementara sampai sekarang pihaknya tidak mengetahui alasan tepat Mansur memblokir jalan itu. Namun dalihnya perluasan kuburan. Pihaknya sudah memberikan solusi sebelah timur dan barat bahkan tanah pribadi Kades akan dibuat menjadi tanah pengganti untuk memperluas kuburan namun tidak diterima juga.
“Sudah beberapa kali mediasi, 3 kali saya turun ke lokasi tapi belum ada titik temu ,” katanya.
Terpisah, Dandim 1620 Lombok Tengah, Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan yang dikonfirmasi Radarmandalika.id menegaskan pihaknya di Danramil sudah melakukan dimediasi bersama tokoh dan warga termasuk pemdes, sampai saat ini masih menunggu hasil jalan tengah.
“Nanti juga kita sampaikan ke Bupati untuk solusinya bagaimana, saya 2019 itu kan belum tugas disini,” kata dandim.
Adapun dinas atau OPD yakni DPMD yang juga kita akan disinergikan mengingat dulunya ikut dalam pembebasan tanah.
“Rencana saya akan turun cek dan sampaikan secara persuasif,” pungkasnya tegas.(tim)