PRAYA – Pasar Seni Sengkerang di Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur masih belum digunakan oleh masyarakat. Bangunan gedung pasar yang menghabiskan anggaran miliaran tersebut selalu menjadi tanda tanya besar masyarakat terkait kapan pasar itu bisa digunakan. Sehingga bangunan gedung pasar tersebut terkesan tak diurus.
Kini masyarakat mulai mempertanyakan pelibatan home industri di pasar seni Sengkerang. Pasalnya, sejauh ini belum ada kepastian terkait pelibatan usaha kerajinan yang ada di tengah masyarakat untuk dilibatkan di sentra kerajinan tersebut. Terlebih beberapa bulan lagi tepatnya pada Oktober 2023 akan digelar event MotoGP di Sirkuit Mandalika, yang mana berpotensi mendatangkan banyak wisatawan ke Lombok.
Salah seorang warga, Muhlas menerangkan jika keberadaan pasar seni tersebut masih belum memberi dampak positif kepada masyarakat. Kendati secara sekilas bangunan tersebut sudah selesai dibangun namun sejauh ini masih belum ada upaya dari Pemkab Loteng dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mengakomodir pelaku home industri yang ada di desa di Kecamatan Praya Timur.
Padahal jelasnya, seiring pelaksanaan pembangunan, pemerintah mesti mempersiapkan keterlibatan home industri yang ada sehingga hajatan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai. “Pelibatan home industri masih belum ada info, padahal ini sangat penting jika tujuannya untuk menyerap usaha masyarakat,” katanya, belum lama ini.
Pihaknya menjelaskan jika sudah cukup banyak event yang terlewatkan di Gumi Tatas Tuhu Trasna, namun pasar tersebut belum juga dioperasikan. Padahal sebelumnya pasar tersebut dihajatkan untuk mendukung pelaksanaan event di Mandalika, sehingga para wisatawan bisa berbelanja dan melihat langsung proses berbagai kerajinan yang diusahakan masyarakat lokal.
Pihaknya berharap, agar pasar tersebut bisa segera beroperasi agar bisa mengangkat perekonomian masyarakat yang ada di Praya Timur khususnya. Sebab selama pandemi covid-19 banyak kerajinan seperti ketak, tenun dan lainnya hanya produksi, namun masih jarang pembeli.
“Ini harapan kita untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa (Kades) Semoyang Zulkarnaen. Di mana sebagai ketua forum kades di Kecamatan Praya Timur, ia berharapa agar pelibatan home industri di pasar seni tersebut bisa maksimal, sebab banyak pelaku home industri yang harus bisa diserap agar peningkatan ekonomi warga bisa tercapai.
“Kita punya banyak kerajinan, ini harus menjadi perhatian pihak terkait,” ujarnya.
Pihaknya juga berharap agar pasar tersebut bisa segera beroperasi dalam menyongsong berbagai even yang ada di Mandalika. Agar even yang ada bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat khususnya pelaku usaha di desa.
“Kami berharap agar pasar ini juga bisa segera beroperasi, ini harapan masyarakat,” tandasnya.
Kades Sengkerang, Lalu Awaludin menerangkan, pihaknya yang sudah bersusah payah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar pembangunan bangunan gedung pasar tersebut bisa diterima, namun di tengah usaha tersebut saat ini pihaknya juga belum mendapat informasi terkait pelibatan dan persiapan bagi pelaku home industri yang ada di masyarakat.
“Kita tidak tahu, kita tidak pernah ada pemberitahuan apapun dari mereka,” singkatnya. (ndi)