PRAYA – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) melakukan kunjungan lapangan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya dan empat puskesmas, Senin (4/11). Di hari pertama kunjungan ini dewan mengunjungi Puskesmas Mujur, Puskesmas Janapria, Puskesmas Langko, dan Puskesmas Pengadang.
Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) ini wakil rakyat ingin melihat dan mengcek fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Praya dan beberapa puskesmas tersebut, dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Kunjungan lapangan ini dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Wirman Hamzani. Adapun yang ikut melaksanakan monev ini adalah Sekretaris L. Wawan Adiyatma, serta anggota Ahmad Rifa’i, M.Tauhid, Wahyudi, Hermandi dan Nurul Adha.
Saat berkunjung ke RSUD Praya, rombongan monev Komisi IV tanpa ditemui Direktur RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansah. Hal ini membuat Wakil Ketua Komisi IV Wirman Hamzani mengaku sangat kecewa.
“Saya sangat kecewa karena Direktur RSUD Praya tidak hadir,” sesalnya.
Dia mengungkapkan tujuan pihaknya turun ke lapangan ingin mengetahui seperti apa pelayanan di RSUD Praya. Sebab, masih banyak masyarakat yang mengelughkan dan kecewa terhadap pelayanan di rumah sakit pemerintah tersebut.
“Kemudian informasi ada ruangan yang bocor di RSUD. Apakah betul atau tidak?” cetus Hamzan.
Sementara itu, M. Tauhid mengatakan menyoroti soal lahan parkir di RSUD Praya yang dinilainya kurang memadai. “Tadi kita liat sangat macet. Begitu kita masuk sangat sumpek. Ini kita akan dorong di Banggar,” katanya.
“Betul betul menjadi perhatian Pemda terkait lahan parkir RSUD,” imbuhnya.
Selain itu dia juga menyoal antri panjang ketika pasien atau pengunjung mengambil obat, dan pelayanan terhadap pasien atau pengunjung di RSUD Praya.
“Kita sangat berharap masyarakat tidak berobat di luar daerah, apalagi RSUD ini sudah BLUD (Badan Layanan Umum Daerah),” katanya.
Sedangkan anggota Komisi IV DPRD Loteng, Ahmad Rifa’i mengatakan, kunjungan lapangan ini dilaksanakan sebagai tindaklanjut setelah Komisi IV melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan Loteng dan RSUD Praya. Sehingga berbagai permasalahan yang dikemukakan saat RDP ini ditindaklanjuti dengan melakukan kunjungan lapangan.
“Kita turun meninjau langsung seperti apa masalahnya,” katanya.
Rifa’i mengungkapkan banyak sekali keluhan masayarakat. Diantaranya ketika ada pasien yang akan dirujuk ke RSUD malah antri panjang sampai3-4 jam. Sementara orang sakit butuh penanganan serius.
“Kami berharap kalau kondisi pasien sangat urgent untuk dirujuk maka permasalahan administrasi bisa belakangan,” katanya.
Sedangkan untuk hasil monev di Puskesmas Mujur masih kurang tegangan listrik, yang seharusnya itu memakai minimal 30.000 watt, tetapi masih pakai 13.000 watt. Akibatnya AC tidak berfungsi sehingga seisi ruangan menjadi gerah.Selain itu, fasilitas pendukung lainnya seperti toilet sudah rusak seperti toilet umum dan di ruangan perawatan laki-laki.
“Jangan sampai ada keluhan masyarakat. Ini harus menjadi prioritas ke depan. Tidak ada lagi keluhan masyarakat,” tandas Hamzan.
“Tujuan kami bukan mencari kesalahan. Apa yang menjadi kekurangan akan kita bahas. Sebagai anggota Komisi IV DPRD Lombok Tengah, kami akan perjuangkan di Banggar,” kata Ahmaf Rifa’i.
Kemudian di Puskesmas Janapria membutuhkan tambahan ambulan. Sedangkan untuk Puskesmas Langko dianggap sangat miris karena bangunan lama dan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah daerah.
”Ini bagus WC nya di Puskesmas Janapria ketimbang Puskesmas Mujur,” cetus Ahmad Rifai saat mengcek pelayanan dan fasilitas pendukung di Puskesmas Janapria.(zak)