PRAYA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) memastikan akan lebih serius mengawasi dan mendalami pengerjaan proyek penataan Taman Alun-Alun Tastura Praya.

Proyek yang tengah berlangsung tersebut mendapat perhatian khusus, mengingat beberapa aspek yang perlu diperbaiki, terutama terkait dengan kualitas pengerjaan dan progres yang belum memenuhi harapan.

Anggota Komisi II DPRD Loteng, Murdani menegaskan bahwa pihaknya akan segera memanggil Dinas Pariwisata serta kontraktor yang menangani proyek tersebut untuk memberikan penjelasan secara rinci mengenai progres dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek.

Pemanggilan tersebut bertujuan untuk memastikan agar proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menemukan sejumlah temuan yang terkait dengan progres dan kualitas pekerjaan yang diperkirakan tidak sesuai spek. Adapun temuan DPRD tersebut diantaranya, pengerjaan yang sudah ada yang retak, tidak ada pengerjaan drainase besar untuk penyaluran air dan anggaran untuk penanaman rumput yang terbilang cukup besar.

“Proyek ini sangat penting karena Taman Alun-Alun Tastura Praya merupakan salah satu area publik yang diharapkan bisa mendukung aktivitas masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa proyek ini dikerjakan dengan baik, tidak ada kendala yang menghambat, dan tidak ada kualitas yang terkompromikan,” ujarnya.

Ditambahkan, proyek penataan Taman Alun-Alun Tastura Praya yang sedang berlangsung diharapkan bisa meningkatkan estetika dan kenyamanan kawasan tersebut, serta menjadi salah satu ikon baru di Kabupaten Lombok Tengah.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Loteng lainya, Haji Ahmad Supli. Ia menyayangkan sedari awal pihak dinas tidak memberikan master plan pengerjaan proyek Taman Wisata Praya kepada DPRD. Padahal, sebelumnya pihaknya sudah mengingatkan agar denah atau master plan dipampang di sekitar proyek agar bisa diakses masyarakat.

“Kami juga menyesalkan tidak adanya koordinasi dari awal dengan masyarakat sebelum proyek dikerjakan,” ucapnya.

Ia menegaskan, pada pengerjaan banyak hal yang temukan. Salah satunya adalah untuk drainase besar untuk penyaluran air. Jangan sampai musim hujan di taman ini akan dibanjir karena tidak ada saluran pembuangan airnya.

“Kalau memang akan dikerjakan menggunakan APBD. Tapi saya lihat pada tahun 2025 tidak ada pengusulannya oleh dinas terkait,” tuturnya.(jay)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *