MATARAM – Minimnya tiket World Superbike (WSBK) yang terjual mendapatkan tanggapan serius Gubernur NTB, Zulkieflimansyah. Gubernur mengatakan Pemprov bersama MGPA masih sedang berusaha agar penjualannya lebih banyak bahkan bisa terjual sesuai target.
“Sedang kita usahakan mudahan lebih banyak,” kata gubernur, kemarin.
Pemprov tetap menginginkan pelaksanaan WSBK harus berjalan sukses. Pihaknya tidak menghendaki gara-gara penjualan tiket yang rendah menyebabkan WSBK terbilang tidak sukses, apalagi sampai membuat pemerintah pusat kecewa.
“Kalau nggak sukses, pusat ngambek nanti kita sendiri yang rugi,” ungkapnya.
Gubernur mengatakan investasi pusat di Sirkuit Mandalika terbilang besar. Jangan sampai investasi yang cukup besar itu lantas pelaksanaan WSBK tidak sukses.
“Walapun penyelenggaranya ITDC sama MGPA tapi kita di daerah yang punya kewajiban moral untuk mensukseskan WSBK itu,” katanya.
Gubernur menerangkan, ITDC dan MGPA bukan orang daerah sehingga jika WSBK gagal berarti itu merupakan kegagalan mereka juga.
Gubernur juga tidak mau mengharuskan ASN harus membeli tiket. Jangan sampai ada kewajiban membeli tiket malah membuat gaduh.
“(Soal ASN harus beli tiket?) Nanti diwajibkan gaduh. Kalau misalnya mereka mau nonton ndak apa-apa beli tiket. Ndak mahal juga,” terangnya.
Menurut gubernur meski tidak diwajibkan membeli tiket. Namun mensukseskan WSBK menjadi beban moral semua pihak. Namun demikian Pemprov masih mencari cara agar harga tiket bisa lebih terjangkau kalau perlu tiket bisa gratis.
Sementara, Komandan Lapangan WSBK, Jamaludin Maladi mengaku penjualan tiket sudah mencapai 30 persen dari target yang diinginkan oleh MGPA 46.000 tiket. Jamal mengatakan target penjualan oleh Provinsi NTB sebesar 80.000 sampai 100.000.
“Progresnya Alhamdulillah sudah mencapai 30 persen,” katanya.(jho)