FENDI/ RADAR MANDALIKA EVEN: Peserta even mobil hemat energy saat berkompetisi di Sirkuit Mandalika, belum lama ini.

PRAYA – Perhelatan World Superbike 2022 di Sirkuit Mandalika bakal digelar 11- 13 Nobember mendatang. Di tengah mepetnya waktu penyelenggaraan even tersebut, Pemkab Lombok Tengah mengeluarkan imbauan kepada para perangkat desa untuk membeli tiket WSBK. Namun demikian imbauan ini dinilai Forum Kepala Desa (FKD) Lombok Tengah cukup memberatkan pemerintah desa.

Pasalnya, di tengah banyaknya pemotongan anggaran oleh pemerintah pusat, kini harus juga menyiasati untuk membeli tiket yang mestinya dalam even tersebut pemerintah desa mendapat manfaat dari gelaran tersebut.

Ketua FKD Lombok Tengah, Suasto Hadiputro Armin mengatakan, sejauh ini imbauan Pemkab Lombok Tengah terkait pembelian tiket bagi perangkat desa dikeluarkan secara tiba- tiba.

Para kades di Lombok Tengah jelasnya, tidak pernah dilakukan musyawarah sebelum dikeluarkannya imbauan tersebut.

“Sekarang masih adem- adem belum ada gebrakan, malah disuruh beli tiket, ini perlu Pemda itu berpikir kembali untuk membebankan pemerintah desa,” terangnya pada Radar Mandalika, kemarin.

Minimnya tiket yang terjual pada ajang WSBK ini dinilai karena pemerintah daerah, provinsi dan pihak penyelenggara belum maksimal melakukan sosialisasi. Dampaknya pemerintah daerah menekan pemerintah desa untuk membeli tiket tersebut.

Menurutnya, mestinya pihak penyelenggara dan pemerintah provinsi sejak lama sudah melakukan persiapan dengan menggandeng kepala daerah yang ada di seluruh Indonesia untuk bisa menyosialisasikan WSBK tersebut. Sehingga nantinya jumlah tamu dan wisatawan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia tercatat dengan baik. Sehingga pemerintah desa di Lombok Tengah bisa memaksimalkan persiapan dan manfaat dari penyelenggaraan even tersebut.

“Pemerintah daerah ini belum sosialisasi terkait penyelenggaraan WSBK ini, seharusnya disosialisasikan bersama Kementerian Pariwisata untuk bisa mendorong daerah- daerah lain datang menyaksikan,” sarannya.

Kades menilai, jika sistem seperti saat ini terus di lakukan pemerintah dan pihak penyelenggara, hajatan even untuk meningkatkan PAD dan kesejahteraan desa di kabupaten Lombok tengah tidak ada bisa tercapai. bahkan sebaliknya hanya akan memperkaya pihak penyelenggara dan dampaknya bagi peningkatan ekonomi masyarakat tidak maksimal.

“Kita ingin meningkatkan kesejahteraan lewat WSBK, bukan lagi mengeluarkan uang,” keluhnya.

Pihaknya berharap hal ini dapat menjadi atensi pihak penyelenggara dan pemerintah kabupaten sehingga harapan pemerintah desa berupa kesejahteraan dengan banyaknya even di Lombok Tengah sepeti WSBK, MotoGP dan gelaran even lainnya tidak sebatas hayalan. Namun bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat Lombok Tengah khususnya para pelaku UMKM.(ndi)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 449

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *