PRAYA – Dari sejumlah gedung sekolah yang rusak di Lombok Tengah (Loteng), hanya dua yang akan direhabilitasi tahun ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) Murni 2023. Yakni SDN Jabon, SDN Buncalang, dan SDN Menyiuh.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana Dan Prasarana Sekolah Dasar (SD) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Loteng, Jumadi menegaskan, tahun 2023 tiga sekolah yang rusak berat tersebut akan dilakukan perbaikan melalui APBD.
“Tahun lalu direncanakan yang presentasi rusak berat seperti di SDN Jabon, SDN Buncalang dan SDN Penyiuh. Kemudian yang rusak berat ini apakah semua akan tercover berdasarkan kriteria, apakah full sesuai kerusakan ataukah sebagian, maka besok lah kita lihat,” terangnya, kemarin.
Kemudian untuk SDN Tuban di Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut, beserta sekolah SD lainnya di Loteng yang beberapa bulan lalu mengalami kerusakan dikatakan telah dikoordinasikan dengan anggota dewan di wilayah Kecamatan Pujut. Itu diupayakan akan dilakukan perbaikan pada bagaian atap, yakni di APBD Perubahan.
Adapun perbaikan gedung sekolah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak bisa serta merta langsung dianggarkan. Melainkan harus diusulkan dan anggarannya harus diusulkan terlebih dahulu di tahun ini, baru kemudian realisasinya tahun depan. Mengingat, tahun ini dikatakan tidak ada istilah prioritas karena kalau penganggaran APBD merupakan otoritas daerah.
“Berdasarkan usulan untuk DAK 2024, sekolah rusak berat SD sejumlah 130 sekolah menjadi sasaran, ini masuk dalam semua kriteria (ringan, sedang dan berat, red) diinput dan dari kabupaten didorong semua,” terangnya.
Kalau program rehabilitasi dari Kementerian Pendidikan itu hanya melakukan perbaikan terhadap gedung sekolah yang rusak ringan dan sedang. Kalaupun rusak berat itu merupakan ranah Kementerian PUPR.(tim)