PRAYA – Ribuan hektare lahan tanaman tembakau di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terkena dampak guyuran hujan beberapa hari lalu. Sehingga tanaman tembakau mengalami layu dan mati. Pemerintah belum bisa turun tangan, karena tidak ada asuransi untuk petani tembakau.
“Komoditi tembakau belum masuk jenis komoditi yang diatur dalam asuransi usaha petani, sehingga belum bisa kita masukkan ke asuransi,” kata Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Loteng, M Kamrin.
Dispertan mencatat, total tanam tembakau di Loteng ada seluas 14.395,3 hektare. Dari jumlah itu, laporan terdampak 5.128,95 hektare. Rinciannya, di kecamatan Praya Timur terdampak 3.732 hektare dengan luas tanam 5.576 hektare, Praya Tengah terdampak 116 hektare dengan luas tanam 1.328 hektare.
Kemudian di Kecamatan Pujut dengan luas tanam 2083,8 hektare, terdampak 1.049 hektare. Di Praya Barat dengan luas tanam 630 hektare, terdampak 232 hektare.
Sedangkan wilayah areal tanam lainnya seperti Kopang dengan luas tanam 331 hektare, Janapria dengan luas tanam 4.282 hektare, Praya Barat Daya luas tanam 8,5 hektare, Praya luas tanam 98,5 hektare, Batukliang luas tanam 56 hektare dan di Kecamatan Jonggat luas tanam 1,5 hektare tidak terkena dampak.
Kamrin mengatakan, hingga saat ini belum ada bantuan maupun untuk para petani yang merugi karena tanaman tembakaunya terkena dampak. Itu dikarenakan saat ini sudah berada ditengah tahun anggaran berjalan. Namun kemudian, pihaknya akan mecoba inisiasi melalui APBD Perubahan tahun 2023. Nantinya program apa yang dapat diberikan untuk kompensasi bagi petani yang tanaman tembakaunya mengalami rusak.
“Hal ini perlu dirumuskan sesuai kondisi pemerintah daerah yang ada,” katanya.(tim)