MATARAM – Arah dukungan partai politik (parpol) ke pasangan cagub dan cawagub di kontestasi Pilgub NTB berpotensi mengarah head to head atau hanya tiga paslon.

Jawabnya ini ada di PKB. PKB dengan enam kursi belum memutuskan arah dukungan. Jika PKB ke Rohmi Firin maka Bapaslon itu aman mendaftar di KPU NTB 27 Agustus mendatang dengan catatan dua kursi PBB dikatonginya setelah Perindo, PDIP. Sebaliknya jika tidak ke Rohmi – Firin maka Bapaslon itu besar kemungkinan gagal sebagai calon.

Pasalanya hingga saat ini masih dua Bapaslon sudah melampuai syarat dukungan parpol yang dimiliki untuk daftar di KPU NTB yakni Zul-Uhel dan Iqbal- Dinda.

Duet Zul-Uhel sudah memperoleh SK rekom dari tiga partai yakni PKS, NasDem dan Demokrat. Total 18 kursi. Duet Iqbal-IDP mengantongi SK dukungan Gerindra dan PAN. Total 14 kursi.

“Arah dukungan PKB, jadi penentu head to head atau tiga paslon,” kata ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani, kamis (18/7) di Mataram.

Dia mengakui, jika arah dukungan PKB diberikan ke duet Zul-Uhel atau duet Iqbal-IDP.

Maka Pilgub NTB hanya memunculkan dua poros koalisi atau head to head. Namun jika dukungan PKB diberikan diluar duet Zul-Uhel dan duet Iqbal-IDP.

Maka dukungan PKB bisa memunculkan tiga poros koalisi atau tiga paslon di Pilkada.

Misalnya, dukungan PKB jatuh ke Rohmi-Firin. Koalisi PDIP, Perindo dan PKB. Total 13 kursi. Artinya cukup untuk memenuhi syarat daftar di KPU sebagai kontestan di Pilkada NTB.

“Tapi memang belum ada keputusan DPP. Artinya semua paslon berpeluang didukung dan usung PKB,” terang ketua komisi V DPRD provinsi NTB.

Dia menegaskan, saat ini DPP dalam proses pengambilan keputusan untuk final arah dukungan di Pilgub NTB.

Dijadwalkan arah dukungan di Pilgub NTB akan diumumkan pada perayaan Harlah PKB pada tanggal 23 Juli.

“Kita tunggu saja pengumuman DPP,” ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Pusat Studi dan Demokrasi (Pusdek) UIN Mataram Dr Ihsan Hamid mengatakan, arah dukungan parpol saat ini berpotensi hanya memunculkan dua paslon.

“Potensi dua paslon atau head to head ada,” katanya.

Menurutnya, jika parpol seperti PKB dan PPP bergabung ke koalisi pengusung duet Zul-Uhel atau duet Iqbal-IDP.

Maka dia menyakini kontestasi Pilgub NTB hanya akan mempertandingkan poros koalisi pengusung duet Zul-Uhel dan duet Iqbal-IDP.

Relatif dua paslon itu sudah melampuai syarat dukungan parpol pengusung. Sementara Rohmi-Firin berpotensi menjadi paslon ketiga baru mengantongi dukungan 7 kursi dari dua parpol yakni PDIP dan Perindo. Masih butuh  tambahan 7 kursi lagi.

Tersisa PBB 2 kursi, Hanura 1 kursi. Masih sangat jauh dari mencukupi. Jika pun ada Partai Golkar raihan 10 kursi.

Namun menurutnya, Partai Golkar tidak ada potensi dukung dan usung duet Rohmi-Firin. Keduanya bukan kader Partai Golkar.

Dukungan Partai Golkar mengarah ke duet Zul-Uhel atau Iqbal-IDP. Karena cawagub dari paslon itu adalah kader senior Partai Golkar.

“Saya kira Golkar akan bergabung ke poros koalisi Zul-Uhel atau Iqbal-IDP,” imbuhnya.

Namun demikian, Ihsan menyakini kontestan Pilgub NTB akan diikuti oleh tiga Paslon.

Penentu ada dukungan dua parpol yakni PKB dan PPP

Salah satu dukungan diantara dua parpol itu (PKB dan PPP.red) akan melahirkan kontestan ke tiga di Pilgub NTB.

“Dan saya yakin, apakah PPP atau PKB akan usung diluar duet Zul-Uhel dan Iqbal-IDP,” pungkasnya. (jho)

0% LikesVS
100% Dislikes
Post Views : 436

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *