MATARAM – Pernyataan Sekwil DPW PPP NTB, Muh Akri yang menyebutkan PPP berlabuh ke Bapaslon Iqbal – Dinda diklarifikasi Ketua DPW PPP NTB, Muzihir. Muzihir menyebutkan kemungkinan Akri masih ngantuk, capek dan masih pusying karena kelelalahan sesampainya di bandara sehabis balik dari Jakarta bertemu DPP PPP.
“Mungkin sedang pusing pak Akri (baru tiba) di bandara. Jadi masih pusing,” kata Muzihir Kamis, (18/07).
Sejak keluar statmen Akri, ia mencoba menghubunginya namun sampai jam ini Ponsel Akri belum tersambung.
“Saya sampai sekarang belum nyambung dengan Akri,” katanya.
Muzihir lalu menjelaskan kronologis pertemuan mereka berdua bersama Ketua Umum DPP PPP, Mardinono dan Bendum DPP PPP, Arya Permana Graha di Jakarta. DPW PPP meminta petunjuk atas simpang siurnya pemberitaan belakangan yang menyebutkan arah PPP ke Iqbal dimana sebelumnya berdasarkan aspirasi bawah PPP ke Rohmi – Firin.
“Disitu saya minta petunjuk karena simpang siur beritanya. Awalny saya bilang Rohmi Firin tapi tiba-tiba ke Iqbal. Saya mohon petunjuk. Kalau keputusan DPP ke Iqbal saya Samikna Watahona,” cerita pimpinan DPRD NTB itu.
Oleh Ketum PPP diminta menunggu tiga hari lagi sepulang dari Manado. Pertemuan dengan Ketum dan Bendum itu terjadi Rabu siang di Kantor Utusan Kepresidenan (UKP).
“Kami (dengan Akri) balik ke Lombok Rabu kemarin,” katanya.
Malamnya ia kembali kaget dengan statmen Akri tiba-tiba. Tidak hanya itu Ketua Umum, katanya pun kaget.
“Ndak lama akhirnya saya langsung bantah. Pak Ketum langsung bilang itu bagus,” ujarnya.
Muzihir menegaskan keputusan final PPP paling lambat Ahad pekan ini. Jumat (besok pagi) DPP akan melakukan rapat.
Ditegaskannya arah dukungan ke Pilgub saat ini ditangan DPP. Muzihir pun tidak menampik jalinan komunikasi DPP Gerindra dengan DPP PPP. Termasuk apakah PPP menduduki kursi Kabinet Prabowo – Gibran.
“Ini sudah menjadi pembicaraan tingkat dewa. Yang jelas sampai hari ini belum ada keputusan tapi apapun keputusannya saya samikna wathona,” pungkasnya. (jho)