PRAYA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Adhia Rinjani Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terus berbenah dan kian maju.
Pasalnya, dari inovasi yang terus dilakukan jajaran PDAM kini membuahkan hasil. Hingga mampu menyumbangkan atau menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) meskipun tanpa penyertaan modal tiap tahun oleh Pemda Loteng.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Ardhia Rinjani Loteng, Bambang Supratomo mengungkapkan, setoran PAD ke Pemda senilai Rp 600 juta yang akan disetorkan di tahun 2023. Namun dari jumlah tersebut, ia meminta kepada Pemda untuk memberikan diskon atau setoran PAD itu dikurangi.
Dimana, yang diminta untuk disetorkan senilai Rp 100 juta. Mengingat yang Rp 500 juta akan digunakan PDAM dalam rangka memaksimalkan pelayanan dan penanganan infrastruktur jaringan supaya lebih maksimal dalam pemenuhan kebutuhan layanan air bersih bagi pelanggan.
“Laba tahun 2023 sebesar Rp 1,2 miliar, dan tahun 2024 diperkirakan sejumlah Rp 2,3 miliar,” ungkapnya saat memberi sambutan pada acara rapat kerja pembahasan RKAP dan FGD PDAM Tirta Ardhia Rinjani Loteng, Rabu (29/11).
Dia menjelaskan, peningkatan laba itu dikarenakan dari skema manajemen, efisiensi dan efektifitas tata kelola keuangan dan kualitas pelayanan yang maksimal serta terus dilakukan pembenahan. Artinya, penggunaan air yang meningkat oleh masyarakat pelanggan itu mengingat pelayanan terpenuhi di masyarakat.
“Dan yang patut kita syukuri adalah tanpa ada modal diberikan tiap tahun oleh Pemda, artinya kita mandiri namun sudah dapat menyetor PAD,” terangnya.
Bambang mengungkapkan, yang menjadi fokus perhatiannya sejak awal ia memimpin PDAM adalah soal pelayanan yang baik bagi pelanggan yang ada. Mengingat juga debit air terus berkurang dan infrastruktur yang sudah ada banyak berusia lama.
“Target pertambahan 4000 pelanggan dari sumber mata air maksimal. Bahkan apabila air baku Cerorong Danau Biru dapat direalisasikan, pertambahan pelanggan diperkirakan akan bertambah hingga 15 ribu,” yakinnya.
Sementara, Sekertaris Daerah Loteng, H. Lalu Firman Wijaya mengapresiasi keberhasilan PDAM. Capaian PDAM sebagai bentuk penghargaan luar biasa yang dipersembahkan pada daerah. Artinya capaian kinerja perusahaan baik pegawai maupun pejabat, itu tolak ukurnya jelas.
“Profit yang sangat luar biasa tahun ini hingga 200 persen, dengan meminta diskon diturun setoran ke Pemda oleh PDAM, menurutnya kalau kemudian kebutuhannya jelas maka kami akan kaji hal itu,” ucapnya.
Ditegaskan, setiap sen uang yang dikeluarkan itu arus dipertanggung jawabkan. Pun, kerja dan semua hal yang berkaitan dengan instansi yang dikelola juga harus dipertanggung jawabkan.
“Mengutip pidato Pak Jokowi, pemerintah itu hanya sibuk dengan SPJ. Diamana semua apabila dibuat simpel dan tidak sibuk pada hal administratib dan itu sangat dimungkinkan dengan sistem informasi dalam simpel dan lainnya. Maka akan lebih maksimal,” ujarnya.
Katanya, pihaknya mempersilakan kalau pun akan merombak sistem di PDAM. Bahkan ia memberi contoh seperti sistem PLN yang sudah terdigitalisasi dan terintegrasi, dimana setiap ada kerusakan akan diketahui oleh sistem tanpa harus menunggu laporan maupun keluhan dari masyarakat.
“Maka harus visioner. Kita jangan hanya copy paste dan nyaman dengan itu, maka kita perlu inovasi, inovasi dan terus berinovasi. Dalam filusuf Prancis itu dikatakan ‘Saya Ada Karen Saya Berfikir’. Kemudian dalam konsep Darwin juga demikian, kalau yang tidak bisa berevolusi maka akan musnah,” cetusnya.
Namun, ia bersyukur bahwa PDAM saat ini sudah banyak sekali menunjukkan perubahan yang positif. Yang paling sederhana adalah ketika ada pengaduan dari masyarakat, itu lansung direspon dan ditindaklanjuti dengan cepat oleh PDAM. (tim)
Kami warga lingkungan KulakagiK RT.01, RT.02 Sudah 2X mengadukan gangguan, Respon tanggap, cepatx pelayanan silahkan dikaji ulang capaian kerjax