AUDIENSI: Sejumlah guru P3K yang belum kejelasan penempatan semenjak lulus seleksi, menggelar audiensi di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Loteng, belum lama ini. (KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID)

PRAYA – Sejumlah guru P3K mendatangi kantor Dinas Pendidikan Lombok Tengah, belum lama ini. Kedatangan mereka untuk menggelar audiensi. Pasalnya, guru yang dinyatakan lulus dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun 2022 masih belum ada kejelasan.

Dari sebanyak 1.542 yang lulus dari pusat, yang terakomodir baru hanya setengah. Artinya, setengahnya lagi belum jelas.

Koordinator audiensi, Abdul Manaf menjelaskan, status Tanpa Penempatan (TP) ini yang telah dinyatakan lulus tapi tidak ada penempatan. Kemudian status Belum Observasi (BO) yakni belum ikut penilaian oleh kepala sekolah, guru senior dan pengawas.

“Soal formasi 1542 dari pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) perlu ada ketegasan apakah akan ambil atau tidak, baik untuk formasi untuk TP maupun BO,” katanya.

Selama ini, terangnya, yang menjadi alasan karena keterbatasan formasi sejumlah 742 diambil P1 sejumlah 436, dan sisanya diturunkan ke observasi sejumlah 750 dan yang belum observasi jumlahnya 500 an lebih.

“Harapannya bisa mendapatkan penempatan. Kemudian kami mendesak sejumlah 1542 lulusan 2022 ini supaya segera di SK kan penempatan untuk tahun 2023 ini,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Loteng, Didik mengatakan pihaknya sudah menyampaikan empat point tuntutan para guru itu. Kemudian pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Loteng, mengingat prosesnya ada di instansi terkait.

“Memang perlu adanya perbaikan formasi dan observasi dan yang belum mendapatkan formasi 2023. Karena memang kondisi saat adanya pengumuman kejadiannya ada sebagian yang mendapatkan formasi dan sebagian belum adanya penempatan,” jelasnya.

“Maka saat ini hanya perlu koordinasi dulu dengan BKPP, mengingat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada proses itu, melainkan di BKPP melalui sistem yang terkoneksi dengan pusat,” tambahnya.

Selang sehari, guru lulusan P3K yang mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Loteng ini kembali mendatangi Pendopo Wakil Bupati Loteng. Di sana, mereka menyuarakan aspirasi yang sama.

“Alhamdulillah aspirasi kita sudah kita sampaikan, dan direspon baik oleh pak Wabup, tinggal kita tunggu hasil rapat semua pejabat terkait. Dan, terkait regulasi kita tunggu dari pusat,” ungkap salah satu massa audiensi yang hadir di Pendopo Wakil Bupati Loteng, Lalu Endy.

Adapun beberapa hal yang mereka sampaikan kepada Wabup. Pertama, meminta Pemkab Loteng memaksimalkan formasi 1542 sudah estimasi dari pusat agar yang TP dan BO bisa mendapatkan kuota tahun 2023 dan sudah dianggarkan sesuai dengan PMK 212. Kedua, meminta agar 750 orang yang berstatus TP semua dapat diakomodir dalam semua jurusan-nya. Ketiga, meminta semua jurusan dibuka baik di SD dan SMP. Keempat, meminta agar ada afirmasi pengabdian di tambahkan.

“Yang pasti beliau merespon dengan baik dan Insya Allah akan ada keputusan setelah rapat kerja dengan semua pihak,” jelasnya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 666

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *