MATARAM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Aidy Furqan ngaku tidak hafal data nama SMA, SMK dan SLB yang menerima bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022. Begitu juga jumlah anggaran untuk masing sekolah.
“Saya tidam hafal, datanya ada pada masing-masing bidang,” ungkapnya saat dikonfirmasi.
Sementara soal rencana pemanggilan dirinya oleh DPRD NTB terkait anggaran DAK Rp 153 miliar. Kadis mengaku siap dipanggil.
“Justru itu saya ndak paham kok mereka (masyarakat) yang ramai gitu. Sementara kami ingatkan pengelola berjalan sesuai aturan dan jadwal yang sudah ditetapkan,” klaimnya.
Aidy menegaskan, dinamika publik itu menjadi pengingat bagi Dikbud dalam bekerja, jangan sampai keluar dari aturan yang berlaku. “Itu menjadi pengingat kami,” jawabnya.
Data yang diperoleh Radar Mandalika, dari total anggaran DAK fisik pendidikan, alokasi anggaran bidang pendidikan SMK meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlahnya mencapai Rp 98 miliar. Terdiri dari pekerjaan fisik sekitar Rp 54 miliar dan untuk pengadaan peralatan sekitar Rp 40 miliar. Proyek DAK fisik Rp 153 miliar tersebut akan mulai dikerjakan nanti pada pertengahan Agustus sampai Desember 2022.
“Kurang lebih diperuntukkan untuk DAK SMA SMK dan SLB,” terangnya.
Disinggung dengan pertanyaan Komisi V bagaimana Dikbud menverifikasi calon suplayer. Aidy mengatakan itu teknis para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
“Nanti saja kami jelaskan disaat kami diminta Komisi V,” dalihnya.
“Belum ada konfirmasi ke kami. Insyallah menyesuaikan,” sambungnya.(jho)