MATARAM– Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) NTB mengusulkan penertiban dump truck pengangkut material pasir dan batu yang melintas di jalan nasional. Usulan ini disampaikan kepada Kepolisian, Dinas Perhubungan, serta pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Penertiban ini mencakup pengaturan jam operasional, kewajiban penggunaan penutup terpal, serta larangan berkendara secara beriringan. Langkah ini diambil untuk mencegah kecelakaan yang dapat mengakibatkan korban jiwa serta mengurangi gangguan terhadap kelancaran lalu lintas.
Dalam rapat yang digelar di Dinas Perhubungan NTB pada Rabu (12/2), FLLAJ juga membahas berbagai hambatan lalu lintas lainnya. Beberapa di antaranya keberadaan pedagang di pinggir jalan, penataan pohon di tepi jalan, serta penanganan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem. Selain itu, meningkatnya jumlah perumahan di NTB juga berdampak pada peningkatan arus lalu lintas, yang membutuhkan solusi penanganan lebih lanjut.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, HL Faozal, menegaskan persoalan ini berkaitan dengan pelayanan publik.
“Ini bukan mencari kesalahan, tetapi memetakan persoalan agar bisa ditemukan solusinya,” ujarnya.
Masalah Parkir di Bahu Jalan
Selain itu, Faozal juga menyoroti masalah parkir liar yang semakin marak, terutama akibat tempat tinggal yang diubah menjadi kafe serta angkutan umum seperti travel yang parkir di bahu jalan. Ia menegaskan bahwa tempat usaha yang tidak memiliki lahan parkir sendiri harus ditertibkan.
“Kalau tidak punya tempat parkir sendiri, ya ditutup. Karena sudah memakai bahu jalan untuk parkir,” tegasnya.
Penertiban dump truck pasir dan pengelolaan lalu lintas di NTB diharapkan dapat meningkatkan keselamatan serta kelancaran transportasi di wilayah tersebut. (red)