Pemkab Mana? Banjir Rob di Cemara Belum Tertangani

  • Bagikan
F BANJIRR
IST/RADAR MANDALIKA RENDAM: Kondisi banjir rob yang melanda Dusun Cemara, Desa Lembar Selatan, kemarin. Banjir diduga akibat dampak reklamasi dermaga.

LOBAR—Kalangan wakil rakyat meminta Pemkab Lobar segera mengambil tindakan cepat menangani banjir rob yang melanda Dusun Cemara, Desa Lembar Selatan, kemarin. Pasalnya air laut terus mengenangi pemukiman 600 Kepala Keluarga (KK) yang ada di dusun itu. Sehingga dikhawatirkan berdampak pada kesehatan. “Ada 600 KK rumahnya nyaris tenggelam karena air laut sudah naik ke pemukiman warga. Kalau bisa dicek hari ini,” saran Anggota DPRD Lobar Fraksi PKS, Abu Bakar Abdullah yang dikonfirmasi, kemarin.
Dewan daerah pemilihan (Dapil) Sekotong-Lembar itu mengaku kerap mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat terkait kondisi saat ini. Lantaran diduga banjir rob sebagai dampak reklamasi dermaga Gili Mas yang ada di Lembar.
“Harus ada perlakuan serius dari pemerintah, entah itu bisa melibatkan BWS atau Pelindo. Yang jelas ada 600 KK terdampak,” ujar politisi PKS itu.
Diakuinya keluhan akan banjir rob itu, tetap ia terima ketika mengelar reses di kawasan Lembar. Sebab secara hukum sifat air, adalah ketika ada tempat yang awalnya tempat air ditutup (talud) tentu air akan berpindah ke daerah lain. “Itu teori umum, kalau ada yang lebih rendah ya pasti dilibas,” ucapnya.
Pihaknya cukup menyayangkan hingga hari ini pihak Pemkab Lobar belum juga turun ke lokasi untuk mengecek. Karena pemda harus bisa menjamin bagaimana keamanan dan kenyamanan masyarakat di rumahnya, tanpa rasa takut akan adanya air pasang. Harusnya Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dermaga itu lebih diperdalam. “Ini kayaknya ‘diabaikan’. Cemara ini pada posisinya kawasan yang luar biasa jika ditata dengan baik, dan bisa menjadi destinasi wisata yang menarik,” ujarnya.
Ia mengaku kini masyarakat di dusun itu dihantui rasa was-was akan adanya air pasang. Pemkab Lobar pun diminta untuk tidak membiarkan hingga menganggap remeh. Karena jika terus dibiarkan akan semakin besar dampaknya.(win)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *