KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID BANGUAN: Penyerahan bantuan CSR PDAM Loteng kepada Yayasan Peduli Yatim dan Duafa Tersenyum Lombok Tengah, Kamis sore kemarin.

PRAYA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Tengah (Loteng) menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Yayasan Peduli Yatim dan Duafa Tersenyum.

Plt Direktur Utama PDAM Lombok Tengah, Bambang Supratomo mengungkapkan, gagasan yang sangat luar biasa dari Bupati Lombok Tengah ini yang memberikan perhatian khusus bagi anak yatim harus disupport baik dalam bidang pendidikan, agama maupun non akademik. Bahkan, komitmen bupati untuk membiayai anak yatim bersekolah di kedokteran dan perguruan tinggi ternama lainnya maupun TNI Polri akan disupport Pemda dengan dasar hubungan baik yang telah dibangun.

“Kami sebagai Perusda di Loteng mengapresiasi mendukung penuh kegiatan  yayasan ini telah terdaftar resmi ini. Maka perlu Pemda dalam hal menyalurkan rezeki CSR PDAM ini melalui lembaga ini,” ungkapnya usai menyalurkan CSR di markas yayasan, kemarin.

Pihaknya berkomitmen khusus terkait pengelolaan anak yatim tetap melalui yayasan ini. Dimana selama ini CSR PDAM tetap disalurkan terhadap tiga hal yakni, konservasi alam, pendidikan dan sosial. Maka kali ini dalam ranah sosial lebih spesifik pada ranah menyantuni anak yatim.

“Tahun lalu disalurkan langsung. Dan saat ini kami salurkan melalui yayasan ini dan terus kedepannya,” paparnya.

“Harapannya tadi secara simbolis diserahkan PDAM langsung, dan diharapkan lembaga lain BUMN, BUMD dapat demikian dengan yayasan yatim tersenyum ini,” tandasnya.

 

Sementara Bupati Lombok Tengah, HL Fathul Bahri selaku Ketua Yayasan menceritakan, yayasan ini berdiri berdasarkan pemikiran yakni melakukan pencatatan jelas dan detail terkait mutasi yatim piatu. Karena data yatim selama ini tidak pernah kongkret.

Sementara diketahui bersama setiap tahun anggaran yang diterima sebesar Rp 1,2 miliar dari Baznas Lombok Tengah menjadi potensi dalam pelaksanaan Rahman Rahim Day setiap tahun.

Ia menyatakan memiliki impian bahwa ke depan anak yatim dan duafa ini harus disejahterakan dan disekolahkan gratis.

“Ke depan Kita akan surati semua kepala sekolah. Anak yatim dititip dan diminta disetarakan dengan yang siswa lain dengan skala prioritas mendapatkan BOS,” tegasnya.

Sehingga ditahun yang akan datang, tidak akan ada lagi pembagian uang untuk anak yatim. Mengingat pihaknya melalui yayasan akan mengambil itu dan digabung apa yang didapatkan donasikan lainnya dalam setahun ini. Ia berkomitmen untuk menyekolahkan lima orang dokter yang menghafal Alquran.

“Saat tamat nanti merekalah yang akan mengurus yatim. Apakah mereka akan membuat klinik yatim dan lainnya,” harapnya.

Bahkan pihaknya akan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, Polda NTB, Korem 162 WB dalam program suksesi anak yatim tersebut dapat diprioritaskan dalam instansinya masing-masing.

Sementara itu, Ketua Panitia, Samsul Rizal menyatakan, petugas akan mendata selama empat bulan ini dan dilakukan evaluasi masih belum dirasakan maksimal. Namun hal ini tidak lekas membuat semangatnya kendor. Dengan terus melakukan diskusi dengan beberapa pihak baik Dinas Sosial, melakukan terobosan-terobosan dan terus berbenah menuju lebih baik.

Kemudian dari output yang diharapkan dalam pertemuan kali ini, bagaimana terbangunnya semangat perjuangan bersama para pejuang yatim dan duafa. Di samping pentingnya ikatan emosional dalam konteks mengentaskan kemiskinan harus melalui menyejahterakan dan memperhatikan yatim dan duafa di daerah.

“Tim pendata ini merupakan garda terdepan dalam program ini. Kemudian adanya aplikasi tambahan sederhana dalam pendataan sederhana, baik pendataan masyarakat meninggal dunia dapat terekam langsung secara cepat tepat dan valid. Inilah output hari ini dan semoga arahan yang disampaikan dapat bermanfaat dan menjadi perbaikan bersama,” ungkapnya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 405

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *