PRAYA—Golkar menjadi partai papan atas di Lombok Tengah (Loteng). Partai berlambang pohon beringin ini berpeluang menjadi nomor satu di Pilkada Loteng 2024. Dengan mengeluarkan surat penugasan kepada tiga kader Golkar untuk maju meraih kursi nomor satu di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
Adu kuat pengaruh antara Sekretaris DPD II Golkar Loteng, HM Nursiah yang juga Wakil Bupati (Wabup) Loteng dan anggota DPRD NTB dari Golkar, H. Achmad Puaddi FT, tersaji di Pilkada Loteng 2024 ini.
Baik Nursiah maupun Puaddi, keduanya sama-sama telah mendapat penugasan DPP Partai Golkar untuk maju dalam Pilkada Loteng 2024 ini. Saat ini, keduanya tengah berusaha keras dan bersaing ketat memperebutkan tiket Golkar menuju Pilkada Loteng pada November mendatang.
Kedua elite politik itu menebar pesona. Baik Nursih maupun Puaddi sudah memperkenalkan diri dengan cara memasang baliho, banner dan spanduk baik di kota maupun di desa-desa. Siapa saja yang melihat semakin yakin jika Nursiah dan Puaddi berniat maju pada Pilkda Loteng nanti.
Bahkan, Nursiah dinilai melakukan manuver politik. Hingga kabarnya kakak kandung Puaddi yakni pimpinan Yayasan Ponpes Yatofa Bodak, TGH Fadli Fadil Thohir mendeklarasikan dukungan kepada Nursiah.
Gencar mempromosikan diri, merupakan bagain dari ikhtiar Nursiah maupun Puaddi untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas agar terpotret dalam hasil survei nanti. Sebab, kepada siapa dukungan atau rekeomendasi akan diberikan Partai Golkar nanti tergantung hasil survei.
“Mungkin minggu depan kita akan melihat hasil survei. Dari hasil survei tersebut kita dapat gambaran, kira-kira kita mau maju nomor satu atau nomor dua, atau kita harus berkoalisi dengan siapa, dengan pasangannya dan lain sebainya. Nanti akan tergambar di dalam hasil survei,” terang Sekretaris DPD I Golkar NTB, Firadz Pariska, Sabtu (8/6).
Dia mengungkapkan, untuk Pilkada Loteng 2024, memang ada tiga kader dari Partai Golkar mendapat penugasan DPP Golkar untuk berkompetisi meraih kursi nomor satu. Yaitu Ketua DPD II Partai Golkar Loteng, H Humaidi, Nursiah dan Puaddi.
“Dari tiga nama bakal calon tersebut, ada dua yang melanjutkan proses selanjutnya yaitu pak Puaddi dan pak Nursiah,” ujar Firadz.
Apakah rekom Partai Golkar mengerucut pada Nursiah atau Puaddi? Firadz menjelaskan, saat ini Partai Golkar belum menetapkan siapa menjadi calon bupati/wakil bupati dan siapa yang akan berpasangan dengan siapa belum jelas. Lagi-lagi, pihaknya terlebih dahulu akan menganalisa hasil survei dalam mengambil langkah strategis di Pilkada nanti.
“Sekarang surveinya sudah ada. Kami akan gambarkan, siapa menjadi siapa dan bagaimana, kira-kira kalau ada kemungkinan siapa berpasangan dengan siapa, itu nanti bagian dari strategis setelah kami pemaparan hasil survei,” terang Firadz.
Dia mengaku sangat yakin dan optimis bahwa posisi Partai Golkar berpeluang besar menjadi nomor satu di Pilkada Loteng 2024. Artinya, kader Partai Golkar akan maju sebagai calon bupati atau Loteng 1. Bukan wakil bupati atau Loteng 2.
“Besar dong (Golkar jadi Loteng 1). Kami yakin dan optimis di beberapa kabupaten, terutama Lombok Tengah. Lombok Tengah adalah kabupaten yang sangat strategis bagi pemenangan kami,” katanya.
Semua kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Termasuk, Firadz tidak menampik jika Nursiah dan Puaddi bisa saja nanti berpasangan sebagai cabup dan cawabup Loteng 2024.
“Sekali lagi kita lihat hasil survei. Kita kan mau maju untuk menang ini ya kita lihat gambarannya nanti. Tidak menutup kemungkinan (Nursiah dan Puaddi berpasangan),” terangnya.
Hanya saja, Partai Golkar tidak bisa mengusung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) cawabup sendiri untuk Pilkada Loteng 2024. Karena Partai Golkar hanya memiliki tujuh kursi di DPRD Loteng pada Pileg 2024 lalu. Sehingga harus berkoalisi dengan parpol lain. Mengingat syarat parpol bisa mengusung cabup dan cawabup minimal 10 kursi DPRD.(zak)